Kelompok Penghias Bonsai yang sudah berdiri sejak dua tahun terakhir ini sudah memiliki 12 orang anggota dan telah memiliki puluhan karya tumbuhan bonsai yang dihasilkan.

Dikatakan Agus, salah seorang anggota komunitas bonsai mengatakan kepada detakbanten.com, setelah melihat banyaknya keanekaragaman tanaman yang yang ada di wilayah konservasi ujungkulon ini dan bisa berpotensi untuk dijadikan tanaman hias yang benilai seni tinggi, maka hal ini bisa dijadikan peluang usaha kedepanya, khususnya bagi masyarakat yang berada di sekitar wilayah Konservasi Taman Nasional Ujungkulon.

"Kami mencoba untuk mengoleksi berbagai jenis tumbuhan, yang ada di luar kawasan. Selama ini dibiarkan terlantar tanpa bisa dimanfaatkan dan tidak mempunya nilai tinggi, sementara diluaran sana ternyata tumbuhan ini memiliki nilai jual yang sangat tinggi," terang Agus.

Sambung Agus, dirinya mengaku bahwa koleksi tanaman yang ambil guna dimanfaatkan tersebut, berada diluar kawasan konservasi dan jenisnya juga beragam, mulai pohon Kiara, pohon Asam Jawa, pohon Serut dan juga pohon Loa.

"Kelompok Kami tertarik dengan belajar seni menghias bonsai karena bisa dikerjakan secara santai, selain itu Saya melihat dikota besar, ternyata harga jual bonsai tersebut sangat mahal, untuk itu Kami mencoba untuk mengembangkan seni menghias bonsai ini dengan harapan dapat menjadi usaha alternatif bagi warga Kami," ujarnya.

Lanjut Agus, sehubungan komunitas ini masih seumur jagung dan belum maksimal. Namun dirinya percaya beberapa tahun kedepan, komunitas ini akan menjadi pionir di wilayah Pandeglang bahkan Banten. Ujungkulon memiliki area yang sangat mempuni untuk mengembangkan tumbuhan bonsai ini.