Kecamatan Jombang Paling Rendah Partisipsi Pemilih di Pilkada Cilegon 2020

Kecamatan Jombang Paling Rendah Partisipsi Pemilih di Pilkada Cilegon 2020

detakbanten.com Cilegon - Keikutsertaan pemilih pada Pilkada Kota Cilegon 2020 paling tinggi di Provinsi Banten. Partisipasi masyarakat  mencapai 76.42 persen, melebihi  tingkat partisipasi pemilih di Banten yang telah ditetapkan KPU Banten yaitu 75 persen.

“Kendati  tidak memenuhi tingkat partisipasi pemilih yang ditetapkan KPU RI, yaitu sekitar 77 persen, namun capaian ini merupakan hal yang luar biasa. Dimana pilkada dilaksanakan dalam masa pandemi Covid-19,” kata Ketua KPU Kota Cilegon Irfan Alfi, Jumat kemarin, dalam diskusi Diseminasi Pilkada 2020 dengan para wartawan media cetak, elektronik dan media on line.

Irfan menambahkan dari delapan kecamatan di Kota Cilegon pada pemilihan walikota dan wakil walikota target partisipasi pemilihnya sebesar 75 persen. Namun, hanya tiga kecamatan yang tidak terpenuhi targetnya.

Diketahui lima kecamatan yang mencapai target yaitu, Kecamatan Pulomerak 78.85 persen, Kecamatan Ciwandan 85.06 persen, Kecamatan Gerogol 81.74 persen, Kecamatan Purwakarta 77.18 persen, Kecamatan Citangkil 77.93 persen sedangkan tiga kecamatan yang tidak mencapai target yaitu Kecamatan Cibeber pencapaian tingkat partisipasi pemilih 74 persen, Kecamatan Cilegon 70.92 persen dan yang paling rendah Kecamatan Jombang  69.06 persen.

“Lima kecamatan lainnya, realisasi  tingkat partisipasi pemilih semuanya melebihi  target partisipasi yang telah ditetapkan,” jelas Irfan Alfi.

Sementara itu, Komisioner Divisi Data dan Informasi, Mulya Mansur mengatakan meningkatnya kualitas berdemokrasi merupakan target diseminasi KPU Kota Cilegon, terutama dalam menginformasikan berbagai proses dan tahapan pilkada. Sebab, masyarakat memiliki kebutuhan akan informasi.

“Diseminasi bersama bersama para wartawan, kami (KPU-red) ingin mendengar dan memperoleh beragam informasi baik dalam tahapan maupun proses penghitungan dan rekapitulasi suara,” jelasnya. 

Nantinya, lanjut Mulya hal tersebut akan dijadikan bahan evaluasi dalam penyelenggaraan Pilkada Cilegon ke depan, sehingga kualitas masyarakat berdemokrasi meningkat.

Selain ancaman pandemi virus corona, muncul kekhawatiran potensi kerawanan pada Pilkada Cilegon 2020.

“Alhamdulilah, secara keseluruhan  dalam pelaksanaannya pilkada berjalan dengan tertib, aman dalam suasana yang kondusif. Ini berkat kerjasama semua para pemangku kepentingan, diantaranya peran jurnalis dan media yang telah menjalankan fungsi dan perannya dalam memberikan informasi tentang Pilkada Cilegon 2020,” tandasnya. (man)

 

 

Go to top