Wisata Ketapang Urban Aquaculture Mauk Jadi Lahan Komersil

Wisata Ketapang Urban Aquaculture Mauk Jadi Lahan Komersil

Detakbanten.com, TANGERANG -- Ketapang urban aquaculture Mauk diduga Jadi Lahan Komersil, karena pembangunan yang menelan anggaran negara puluhan miliaran rupiah ini tidak dinikmati oleh warga, karena untuk tarif biaya masuk saja seriap pengunjung diwajibkan membayar Rp 15 ribu per orang, sedangkan untuk parkir motor sebesar Rp 8 ribu, sementara Mobil Rp 15ribu.

Pungutan tersebut dikeluhkan pengunjung, salah satu pengunjung dari Cikupa yang enggan disebutkan namanya bahwa dirinya datang kesini ingin sekedar mengetahui perkembangan kemajuan kawasan wisata mangrove, namun saat masuk dirinya terkejut karena di dalam kendaraan mobil jumlahnya 5 orang, dan diminta Rp 90 ribu ples biaya parkir Rp 15 ribu.

Hal sama juga dikeluhkan warga Sepatan Hasan, dia bersama istrinya terpaksa mengeluarkan uang sebesar Rp 38 ribu, dia datang bersama istrinya membawa motor dan dipungut Rp 38 ribu berikut uang parkir, padahal pembangunan ketapang ini dibiayai oleh negara, melalui APBDN, APBD Provinsi Banten dan APBD Kabupaten Tangerang.

"Saya harus mengeluarkan uang 38 ribu, saya berdua ama istri saya ingin melihat hasil keras Pemda Tangerang, yang ingin menata daerah kumuh menjadi tertata, namun kenapa harus bayar mahal," terang pengunjung yang enggan di sebutkan namanya.

Menanggapi hal tersebut, Manager SDM PT MKR Oong Sugihartono mengatakan, keputusan pengelolaan oleh PT MKR berdasaekan perbup nomor 69 tahun 2022 tentang penugasan PT MKR.

"Kita udah ada perbupnya bang, jadi pengelolaan ini ada dasarnya, untuk tarif juga ada di dalam Perbup" tandasnya.

 

 

Go to top