Nick Powdthavee, seorang profesor ilmu perilaku di Warwick Business School yang terlibat dalam penelitian tersebut, menjelaskan bahwa individu dengan jaringan pertemanan yang luas cenderung memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi daripada mereka yang kurang memiliki pertemanan.

Lebih lanjut lagi, semakin besar jaringan pertemanan seseorang, semakin tinggi peluang mereka untuk meningkatkan penghasilan, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kebahagiaan.

Raj Chetty, seorang ekonom dari Harvard, juga melakukan analisis menarik tentang pertemanan di platform media sosial seperti Facebook.

Temuannya menunjukkan bahwa anak-anak dari latar belakang ekonomi rendah yang tumbuh di lingkungan dengan 70% teman dari latar belakang ekonomi yang lebih tinggi memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatan masa depan mereka sebesar 20%.

Ini menyoroti pentingnya keterhubungan ekonomi melalui jaringan pertemanan dalam membentuk aspirasi, norma, dan membuka peluang kerja.

Penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana pertemanan tidak hanya memengaruhi kebahagiaan subjektif seseorang, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan ekonomi.

Memperluas jaringan pertemanan, individu dapat meningkatkan kesempatan mereka untuk mencapai kesuksesan ekonomi dan meraih kebahagiaan yang lebih besar dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, menjaga dan memperluas pertemanan yang positif dapat menjadi investasi berharga dalam perjalanan hidup seseorang.