Rugikan Pelanggan, PT Aetra Dituntut Ganti Rugi

Rugikan Pelanggan, PT Aetra Dituntut Ganti Rugi

Detakbanten.com, TANGERANG - Aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat Tangerang Raya (ALTAR) menanggapi permohonan maaf yang disampaikan oleh Presiden Direktur (Presdir) PT Aetra Air Tangerang Muhammad Fauzan atas terganggunya distribusi air bersih masyarakat di wilayah Desa Cangkudu Kecamatan Balaraja dan Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang Banten.

Ahmad Suhud Direktur Eksekusi LSM BP2A2N yang juga bagian dari ALTAR mengatakan, tidak cukup dengan permohonan maaf yang dilakukan oleh Presdir PT Aetra Air terhadap pelanggan namun harus ada ganti rugi terhadap pelanggan.

"Permohonan maaf itu wajib mereka sampaikan. Namun yang terpenting adalah bagaimana mereka memberikan kompensasi atau ganti rugi terhadap para pelanggan dan konsumen ini yang jelas-jelas sudah dirugikan, diantaranya ada catering, ada Loudry, karena mereka harus membeli air kalau tidak usaha mereka tidak jalan," ungkap Ahmad Suhud sesuai mengikut audiensi bersama jajaran Presiden Direktur PT Aetra Air Tangerang di ruang Sinergi Bappeda Kabupaten Tangerang, Selasa (4/4/2023).

Suhud menegaskan, kompensasi terhadap pelanggan merupakan bentuk penggantian atas ketidaknyamanan, kerugian yang dialami oleh pelanggan saat ini.

"Agar bisa memperbaiki hubungan antara perusahaan dan pelanggan, serta memperlihatkan bahwa perusahaan memperhatikan kebutuhan dan kepuasan pelanggan," terang Suhud.

Ia mencontohkan, jika pelanggan mengalami kerugian finansial akibat kesalahan perusahaan, mungkin pengembalian uang atau diskon akan lebih sesuai. Namun, jika keluhan pelanggan hanya berkaitan dengan ketidaknyamanan, mungkin memberikan voucher atau hadiah akan cukup.

"Saya rasa itu harus dilakukan untuk memperbaiki citra perusahaan dan mempertahankan pelanggan yang loyal. Hal ini juga dapat membantu perusahaan untuk menghindari risiko hukum atau kerugian finansial lebih besar di masa depan," tandasnya.

Berdasarkan informasi yang kami dapatkan di lapangan bahwa pusat Aetra ada di Sepatan Tangerang, pompa boosternya kurang mendukung dan jaringan pipa distribusinya juga kurang besar.

"Jadi stok produksi dengan jumlah pelanggan tidak seimbang," pungkasnya. (Day/Han).

 

 

Go to top