Mewujudkan Ketahanan Pangan Melalui Transformasi 'Blue Food': Kolaborasi Regal Springs Indonesia, FAO, dan IPB University

Mewujudkan Ketahanan Pangan Melalui Transformasi 'Blue Food': Kolaborasi Regal Springs Indonesia, FAO, dan IPB University

detakbanten.com I TOBA - Dalam langkah maju menghadapi tantangan ketahanan pangan global, Regal Springs Indonesia, pelopor dalam budidaya ikan tilapia yang berkelanjutan, menjadi tuan rumah kunjungan strategis dari Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) dan IPB University.

Kunjungan yang berlangsung pada 7-8 Mei ini mencakup tinjauan terhadap fasilitas inti perusahaan di Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Rudolf Hoeffelman, President Director Regal Springs Indonesia, menyatakan optimisme atas potensi besar dari transformasi pangan biru untuk memecahkan masalah kelaparan dan kekurangan gizi global.

“Kami berterima kasih atas kunjungan ini dan berharap dapat memperkuat kerja sama dalam meningkatkan produksi pangan biru yang berkelanjutan,” ujar Hoeffelman.

Rajendra Aryal, Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, menekankan pentingnya ekonomi biru sebagai prioritas utama dalam agenda global.

"Pangan biru bukan hanya mengurangi kelaparan, tetapi juga mengatasi malnutrisi sambil mendukung keberlanjutan sistem pangan,” kata Aryal.

Dalam kunjungan tersebut, delegasi FAO dan IPB University menyaksikan langsung berbagai tahap budidaya ikan tilapia, mulai dari pembenihan, pengolahan.

Hingga monitoring kualitas air danau, yang semuanya dilakukan dengan standar keberlanjutan tinggi.

Prof. Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung inisiatif ini melalui pendekatan ilmiah, pengembangan sumber daya manusia, dan teknologi terbaru dalam aquaculture.

Selain itu, Regal Springs Indonesia juga menggandeng berbagai mitra dalam mempromosikan Gerakan pangan biru melalui inisiatif seperti “Gemarikan” dan program kemitraan Blue Food Partnership.

Program "KAMI PEDULI" yang diluncurkan pada tahun 2018 meliputi tiga pilar utama; Lingkungan, Sosial, dan Ekonomi, menggarisbawahi dedikasi perusahaan terhadap prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

Pertemuan ini tidak hanya membuka jalan untuk kolaborasi masa depan yang lebih erat antara sektor akademis, pemerintah, dan industri.

Tetapi juga menandai langkah penting menuju pemenuhan kebutuhan pangan dunia melalui inovasi dan keberlanjutan dalam sektor pangan biru.(ap).

 

 

Go to top