Pantauan di lapangan, aksi spontan warga tersebut dimulai pada pukul 11.00 siang warga yang jumlahnya bpuluhan tersebut memagar akses keluar masuk kendaraan berat dengan potongan bambu, kemudian warga berkumpul hingga pekerja proyek langsung menghentikan kendaraanbalat berat tersebut.

"Gara gara proyek ini, rumah saya menjadi retak pada bagian dinding selain itu suara bising dari kendaraan berat juga sangat mengganggu kami. Belum lagi debu tanah yang akan merusak dan membahayakan kesehatan warga disini," ujar Udin Kumis warga yang ikut demo dilokasi proyek.

Berdasarkan informasi yang dihimpun proyek yang dikerjakan PT Virginindo Karya Utama ini menelan anggaran sebesar Rp 8.6 Miliar proyek tersebut dikerjakan dengan sistem tahun nama atau multi years.

Sementara Kadis Binamarga dan sumber daya air (SDA) Kabupaten Tangerang Slamet Budi Mulyanto berencana akan melihat langsung proyek tersebut, menurut dia proyek yang saat ini dikerjakan akan bermanfaat bagi kepentingan warga karena di lokasi tersebut akan dibangun tempat pemakaman umum (TPU). "Akan saya kroseck ke lapangan besok karena kalau distop warga akan berdampak terhadap pekerjaan," tandasnya.