Adanya musibah ini menjadi kepiluan sendiri bagi para pedagang. Salah satunya pedagang sembako sekaligus penggilingan daging, Slamet (56) mengaku mengalami kerugian mencapai Rp.100 Juta akibat kebakaran itu. Lapak hingga mesin penggilingnya habis terbakar.

"Saya sendiri kalau dihitung-hitung kerugian ada seratusan, bisa seratus lebih, belum teman-teman saya. Rata-rata mesin dua semua. Itu khusus penggilingan doang. Tanggung jawab saya itu ada 5 karyawan. Sangat terdampak, belum angsuran kita harus tetap jalan kan," ungkapnya kepada Wartawan detakbanten.com, Kamis (12/05/2022).

Ia juga menyebut, barang dagangan sembako seperti beras, minyak, gula dan beberapa bahan pokok lainnya ludes tidak tersisa.

"Sama sekali barang-barang pokok itu udah nggak ada lagi yang selamat, api juga begitu cepat sih," ungkapnya.

Slamet dan para pedagang lainnya berharap pengelola pasar, Pemerintah Kota maupun Daerah agar dapat segera membantu semua pihak yang terdampak dalam musibah ini dengan membangun kembali lapaknya.

"Saat ini tempat memang belum bisa diapa-apain kan karena masih dalam pengawasan, tetapi ini bantuan sudah ada dari relawan, bantuan buat makan saja," ujarnya.

"kami berharap, secepatnya pemerintah atau pengelola ini, kira-kira bagaimana ada solusinya buat membangun pasar lagi atau bantuan sebagaimana baiknya lah. Secepatnya biar bisa aktivitas lagi." tandasnya. (Raf/Dea)