"Untuk kelas 6 dipungut sebesar Rp 150 ribu dan kelas 1 sampai dengan kelas 5 Rp 90 ribu per siswa, dan saya sebagai orang tua siswa, merasa keberatan karena di sekolah lain saja tidak sebesari itu, yang melakukan musyawarah itu digiring untuk menyetujui, karena awalnya diangka kata," Muhamad Atik orang tua siswa kelas 6.

Dia mengatakan, pungutan liar tersebut dilakukan oknum guru honorer berinisial D, modus yang dilakukan oknum guru tersebut adalah dengan beralasan untuk uang perpisahan, padahal di Sekolah SD kain lain tidak sebesar SDN Bunar III, siswa pun yang awalnya sudah memesan baju kebaya sebagai kenang- kenangan namun tiba - tiba dilarang, dan disuruh menggunakan baju biasa saja, tanpa alasan yang jelas.

" Kalau memakai baju biasa saja, otomatis kegiatannya hanya seremonial saja, masa dipungutnya besar sekali, kalau ditotal secara keseluruhan estimasinya mencapai puluhan juta rupiah,"tandasnya.

Sementara Kepala Sekolah SDN Bunar III Saepul Anwar saat dikomfirmasi membenarkan pungutan tersebut.

"Terkait dengan yang bapak tanyakan itu sepenuhnya ada pada komite dan wali murid,"tandasnya.