Menkumham : Lapas Ciangir Pakai Pagar Hati

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly saat peresmian Lapas Ciangir, Legok, Kabupaten Tangerang. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly saat peresmian Lapas Ciangir, Legok, Kabupaten Tangerang. Iday

detakbanten.com KAB. TANGERANG- Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly meresmikan dimulainya pembangunan komplek perumahan pemasyarakatan di Desa Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Rabu (11/10). Lapas Open Camp ini bakal menampung 5.000 narapidana dari lembaga pemasyarakatan yang overcrowded di sekitar Jabodetabek.

Peresmian masterplan perumahan ini ditandai dengan peletakan batu pertama dan tandatangan prasasti oleh Yasonna, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Plt Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham Makmun, Wakil Bupati Tangerang Hermansyah dan para tamu undangan lainnya.

Yasonna mengatakan, lapas ini menjadi kawasan permukiman pemasyarakatan di atas lahan seluas 30 hektar. Warga binaan penghuni open camp ini adalah mereka yang masuk program asimilasi. Dan juga termasuk kategori berisiko rendah. Pembangunannya ditarget rampung 2019 mendatang.

"Mereka yang menjadi penghuninya adalah warga binaan yang telah memasuki masa asimilasi dan berkelakuan baik. Tentunya semuanya ada asassement (penilaian-red) sendiri,” jelasnya.

Meski memakai pola Open Camp, Yasonna mengklaim bahwa warga binaan tidak bakal kabur. ”Ya, nggak mungkin kabur lah. Kalau kabur, mereka (warga binaan-red) bakal sangat rugi sekali. Karena kan sebentar lagi bebas kalau sudah masuk sini,” jelas pria berdarah Nias itu.

Dengan model open camp, para napi mampu berinteraksi dengan dunia luar. Meski demikian, para napi bakal menambah masa tahanan jika terbukti lepas dari kawalan. Dikatakannya, tembok penjara ini tak seseram dan setinggi lapas pada umumnya, Yasonna menyebut tembok lapas itu sebagai tembok hati.

”Kita minta para napi yang ada di sini bisa menahan diri, kasih warning atau nanti ditaruh di super sel. Karena tetap kami akan pagari, bukan pagar tinggi tapi pakai pagar hati," kata Yasonna.

Dijelaskannya, area pembinaan skala industri akan dibangun di desa yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor tersebut. Industri ini nantinya akan menggunakan tenaga napi. ”Sudah banyak foundation, lembaga keterampilan atau pun perusahaan lain yang kami gandeng untuk membuat pelatihan di dalam. Bahkan ada juga barista yang bersedia melatih mereka,” jelasnya.

Disinggung mengenai anggaran, Yasonna tak mau mau menyebutkan. Meski demikian, sebuah perusahaan konstruksi asal Korea Selatan berniat membangun kawasan layaknya Alcatraz di USA itu. ”Belum tahu, ini kan bertahap (pembangunan-red). Tapi sudah ada perusahaan Korsel yang siap membantu,” jelasnya.

Plt Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham Makmun menjelaskan, para napi bisa ke luar dari open camp dan bisa berbaur langsung dengan masyarakat. Para penghuninya akan dilengkapi berbagai fasilitas. Seperti tinggal di rusun, bangunan industri dan pelatihan, fasos/fasum, dapur besar, kantin, pemukiman dan rusun petugas, gedung administrasi, serta fasilitas lain. ”Tunggu saja dua tahun lagi,” terangnya.

Sementara Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengapresiasi langkah Kemenkumham yang memilih Banten sebagai daerah perdana lapas open camp di Indonesia. Lewat konsep ini, para narapidana mampu menjadi manusia kembali. ”Pemprov Banten terus mendukung langkah Kemenkumham untuk mengembalikan kembali para warga binaan menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan mandiri secara ekonomi,” tandasnya

 

 

Go to top