Ini ditegaskannya saat rakor yang dihelat di Rupatama Polres Metro Tangerang Kota tersebut dihadiri oleh Kadishub Kota Tangerang Saeful Rohman, Kepala Kesbanglinmas Kota Tangerang, Kodim 01 Tangerang dan unsur masyarakat transportasi berbasis daring, grab, Uber dan Go-Jek.

Kabagops AKBP Dedy Supriyadi dalam arahannya menyampaikan rapat lintas sektoral ini untuk mencermati dan mengantisipasi dampak selebaran yang beredar di masyarakat tentang ajakan unjuk rasa (unras) angkutan umum di Kota Tangerang.

Dalam selebaran yang mengatasnamakan Ikatan Pengemudi Angkutan Umum (IPAU) tersebut berisi ajakan kepada seluruh angkutan umum Kota Tangerang untuk melakukan unjuk rasa mogok pada Rabu, (5/7/2017).

"Selebaran itu provokatif, dan dapat mengganggu ketertiban umum, menimbulkan keresahan dikalangan pengemudi angkutan umum, meskipun hasil kalrifikasi hal tersebut tidak benar," ujarnya. 

Hasil klarifikasi isi selebaran yang beredar tidak benar, tidak ada yang bertangungjawab terhadap selebaran tersebut, namun demikian perlu koordinasi lintas sektor untuk antisipasi gangguan yang mungkin timbul.

Hasil Rakor telah menghasilkan lima rumusan tentang langkah antisipatif pertama bahwa selebaran tersebut hoax dan tidak bisa dipertangungjawabkan. Kedua petugas akan mencari tahu siapa yang membuat selebaran dan mengungkap motifnya, ketiga elemen masyarakat transportasi Kota Tanggerang agar tetap beroperasi seperti biasa dan tidak terpengaruh atas beredarnya selebaran.

Keempat masyarakat transportasi non daring agar tidak reaktif dan mempercayakan hal tersebut. Kelima jika ada masyarakat yang akan menyampaikan aspirasinya silahkan laksanakan sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku, aparat kepolisian siap memfasilitasi.