Hal tersebut dikatakan oleh ketua Komisi III Solihin, Jumat (22/1/16). Menurutnya, CSR sangat erat kaitannya dengan masyarakat dan perusahaan-perusahaan besar. Pada dasarnya CSR merupakan bentuk kontribusi perusahaan untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat di sekitarnya, baik secara sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat.

" Padahal,kita terkenal dengan kota seribu industri,tapi kenapa CSR di Kota Tangerang belum juga terbentuk sampai sekarang, ada apa??," tegas Solihin.

Padahal kalau kita melihat dari ditetapkannya peraturan daerah (Perda) No 47 tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan perseroan terbatas,sudah selayaknya kita membentuk CSR untuk Kota Tangerang.

Terlebih kalau kita lihat masih banyak rumah penduduk sekitar Perusahaan perusahaan besar,terlihat masih belum layak huni,belum lagi jalan jalan yang menuju perusahaan tersebut banyak yang rusak dan masih banyak yang lainnya.

" Sesulit apa sih membentuk forum CSR , semuanya kan manfaatnya akan terasa oleh pemerintah daerah itu sendiri," katanya saat dijumpai di ruang komisi III.

Solihin juga menceritakan pengalaman komisi III saat berkunjung ke Kota Bandung, disana ada Bus sekolah gratis untuk anak sekolah dari tingkat SD,SMP,SMA dan Universitas. Semuanya digratiskan sampai sekolah yang dituju,semuanya di danai dari kucuran dana CSR tidak dari APBD.

Padahal untuk membangun kota Tangerang yang besar tidak harus didanai oleh anggaran APBD tapi bisa bekerjasama dengan seluruh stakeholder salah satunya dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Tangerang.

" Maka manfaatnya pun akan terasa, katanya kita selalu berkiblat ke kota Bandung" pungkasnya.