KEK Menuai Pro Dan Kontra Pada Masyarakat Pandeglang

Pantai Carita, salahsatu wisata KEK yang berada di Pandeglang Pantai Carita, salahsatu wisata KEK yang berada di Pandeglang

detakbanten.com PANDEGLANG - Ditetapkannya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dimana bisnis Pariwisata dikembangkan dalam skala yang lebih luas, ternyata memicu sikap Pro dan kontra didalam masyarakat Pandeglang itu sendiri, setidaknya dalam berbagai kesempatan obrolan Publik.

Ada sebagian Masyarakat berpendapat bahwa Kabupaten Pandeglang belum siap untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus. Mereka menilai kehadiran "Kawasan Wisata" bisa menimbulkan dampak negatif yang bisa mengancam eksistensi budaya dan agama yang ada.

Seperti yang terjadi belum lama ini, seorang ABG (Anak Baru Gede) putri diperkosa di sebuah Hotel "R" dikawasan wisata pantai Carita, Kecamatan Labuan.

Terkait hal tersebut, Ketua DPD Pandeglang LSM Madani Bundar Bersatu (LMBB) Rudi Ss, mengatakan kejadian tersebut merupakan bentuk kelalaian dari pengelola hotel dan juga salahsatu ekses negatif dari kehadiran tempat wisata.

"Dalam kasus perkosaan yang terjadi di hotel R, ini mencerminkan masyarakat belum siap menghadapi dunia wisata," ujarnya saat ditemui oleh awak media detakbanten.com, Rabu (19/08).

"Seharusnya pihak hotel selektif dalam menerima tamu, akibatnya beginilah kejadiannya. Anak dibawah umur bisa nginep dihotel dan diperkosa pula," tambahnya.

Menyikapi hal itu, Rudi mengatakan bahwa pihaknya akan melayangkan surat kepada yang berwenang agar Hotel "R" diberikan sanksi sesuai aturan yang ada.

"Kita akan layangkan suratnya, semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua agar hal seperti ini tidak terjadi lagi dikemudian hari," harapnya.

 

 

Go to top