Sedekah Cai tahun ini diadakan kembali cukup meriah dan penuh suka cita setelah kasus pandemi Covid-19 di Indonesia mulai terkendali.

Masyarakat di Desa Bantar Karet masih menjaga tradisi kebudayaan warisan para leluhur, salah satunya 'Sedekah Cai'.

Dikutip detakbanten.com dari kanal Instagram @pesonabantarkaret, Sedekah Cai sudah dilaksanakan di sungai Cikaniki sejak puluhan tahun lalu di Desa Bantar Karet.

Sedekah Cai merupakan salah satu kegiatan simbol rasa syukur warga atas keberkahan yang selalu diberikan dari sang Maha Pencipta dengan melimpahnya air yang memberikan kehidupan untuk lahan pertanian juga kegiatan masyarakat.

Kegiatan ini juga sebagai pegingat kepada warga untuk tetap menjaga keseimbangan alam. Selain itu dengan adanya kegiatan Sedekah Cai warga di Desa Bantar Karet bisa untuk saling bersilaturahmi kepada sesama agar selalu rukun dalam menjalani kehidupan sosial.

Sedekah Cai biasanya dibuka dengan ritual adat dan dibarengi dengan kesenian khas sunda seperti Jaipongan dan gamelan.

Adapun kegiatan lainya gotong royong membersihkan sungai Cikaniki, menangkap ikan kemuadian makan bersama atau mereka biasa menyebutnya 'Babacakan'.

Sedekah Cai biasanya dilaksanakan setiap bulan Hapit atau bulan Dzulqa'dah bulan ke-11 dalam kalender Islam setelah bulan Syawal dan sebelum bulan Dzulhijjah. (Aip)