Tidak Merakyat Dan Tidak Mendidik, Festival Cisadane Di Kritik Mahasiswa

 Walikota,Para SKPD,TNI,Polres dan Tamu Undangan Saat Pembukaan Festival Walikota,Para SKPD,TNI,Polres dan Tamu Undangan Saat Pembukaan Festival

detakbanten.com Kota TANGERANG - Festival Cisadane yang merupakan ajang tahunan yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, banyak mendapatkan kritikan pedas dari berbagai kalangan, khususnya dari mahasiswa HMI-MPO Cabang Tangerang Raya.

Ketua Umum HMI-MPO Tangerang Raya Faridal Arkam Machus mengatakan, Festival Cisadane yang digelar di Kota Tangerang tidak merakyat bahkan tidak mendidik. Menurutnya, Kota Tangerang adalah Kota Akhlaqul Karimah seharusnya apa yang terkandung dalam sendi-sendi kegiatan di Kota Tangerang harus mencerminkan nilai nilai yang baik.

" Seharusnya Festival Cisadane tahun ini lebih merakyat, namun sangat disayangkan tahun ini dinodai dengan adanya stand roko yang seharusnya dilarang oleh pemerintah, bahkan banyak stand gelap diluar yang ditetapkan oleh dinas terkait," kata Faridal via BBM, Rabu (27/5/15).

Seharusnya, kata Faridal, Festival Cisadane ini menjadi ajang rakyat untuk menikmati kotanya. Rakyat merasakan apa yang terkandung didalam kotanya yang di eksplore oleh pemerintah untuk rakyatnya.

Namun dalam festival kali ini berbeda, banyak stand-stand dijual kepedagang dengan harga yang variatif, sampai sampai stand roko pun ikut hadir menjual produknya.

"Terlihat tidak jelas konsep Festival Cisadane nya, bahkan out-put untuk Kota Tangerang itu sendiri apa?," katanya.

Ia juga menambahkan, Festival kali ini tidak menonjolkan budaya budaya yang ada di Kota Tangerang itu sendiri, malah kebudayaan asing yang lebih dominan.

Dalam hal ini mahasiswa dari HMI-MPO menduga ada permainan EO yang bekerjasaama dengan pemerintah untuk meraup untung sebanyak banyaknya, tanpa harus memikirkan setelah festival ini apa yang akan dirasakan masyarakat banyak, dan dampak apa yang menguntungkan bagi masyarakat Kota Tangerang.

" Terlihat sekali ini untuk kepentingan pribadi dan golongon, bukan untuk kepentingan masyarakat," pungkasnya.

Untuk itu, kami dari HMI-MPO Cabang Tangerang Raya, mendesak kepada pemerintah dan dinas dinas terkait untuk segera mengkaji ulang Festival Cisadane tahun ini yang diduga menelan biaya APBD yang tidak sedikit.

Dan kami mendesak kepada BPK, Inspektorat untuk segera mengaudit kegiatan ini, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kami juga mendesak kepada pihak pihak yang terlibat untuk lebih transparan.

 

 

Go to top