Soal Kisruh Sekolah MTS, Kades Cikupa Angkat Bicara

Soal Kisruh Sekolah MTS, Kades Cikupa Angkat Bicara

Detakbanten.com, TANGERANG -- Polemik yang terjadi di dalam lingkup yayasan pendidikan Madrasah Tsanawiyah Nurul Ilmi Cikupa Kabupaten Tangerang Banten masih terus memanas, hal itu karena dipicu oleh keputusan yang diambil oleh kepala sekolah yang memecat 12 orang guru di sekolah tersebut.

Akibat keputusan yang dinilai arogan yang dilakukan oleh Hj Umroh itu, membuat ratusan siswa dan juga wali murid melakukan unjuk rasa atau demo di depan sekolah MTs Cikupa beberapa hari yang lalu.

Kepala Desa Cikupa Ali Makbud membenarkan hal itu terjadi, menurutnya, aksi itu dilakukan secara spontanitas dan tanpa pemberitahuan.

"Demo ratusan siswa dan orang tua murid itu secara spontanitas dan tanpa ada pemberitahuan, mungkin hal itu bentuk kekecewaan mereka," ungkap Kades Cikupa Ali Makbul saat dimintai keterangan melalui telepon, Jumat (25/11/2022).

Ali Makbud menceritakannya, bahwa sekolah tersebut sebelum menjadi yayasan, dulu adalah sekolah agama. Sebagaimana di ketahui bahwa sekitar pada tahun 1980 para Tokoh agama dan Tokoh Masyarakat Desa Cikupa berkeinginan memiliki sebuah lembaga pendidikan islam di Desa Cikupa, serta peran kepala desa cikupa dengan turut menyediakan aset berupa tanah desa untuk di bangunkan sebuah sarana pendidikan setingkat Madrasah Tsanawiyah.

"kami sangat prihatin dengan kisruh internal Yayasan MTS, yang jadi korban anak siswa," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Akibat pemecatan sepihak sejumlah guru di sekolah Madrasah Tsanawiyah Nurul Ilmi (MTs Nurul Ilmi) Cikupa Kabupaten Tangerang Selatan ratusan siswa sekolah tersebut menggelar demo, Selasa (22/11/2022).

Sebanyak 12 tenaga pengajar diberhentikan secara sepihak oleh kepala sekolah. Sejumlah guru pun menilai keputusan pimpinan sekolah itu arogan.

Lebih kurang 490 murid berkumpul di satu tempat dan mereka melakukan long march ke Sekolah Madrasah Tsanawiyah Nurul Ilmi Jalan Raya Serang Km 15 Kecamatan Cikupa , hal ini mendapat perhatian dari warga yang kebetulan melintas di area tersebut.

Berdasarkan keterangan dari salah satu guru yang tak mau disebutkan identitasnya menjelaskan bahwa aksi murid dan sebagian orang tua ini akibat buntut dari 12 tenaga pengajar atau guru yang di pecat oleh Kepala sekolah Mts Nurul Ilmi atas nama Ibu Umroh.

"Pemecatan 12 orang guru membuat rekan guru yang lain mengundurkan diri sebagai bentuk solidaritas atas arogansinya Kepala Sekolah," ujarnya.

Kata dia, sebanyak 25 orang guru yang ikut bersama 12 orang lainnya mengundurkan diri, akibatnya. Proses kegiatan belajar mengajar di MTs Nurul Ilmi hari ini terganggu.(Han/Day)

 

 

Go to top