Puluhan Pedagang Dari PT Nikomas Datangi Kantor Kecamatan Kibin, Ada Apa?

Puluhan Pedagang Dari PT Nikomas Datangi Kantor Kecamatan Kibin, Ada Apa?
detakbanten.com, SERANG-Puluhan pedagang di area C PT Nikomas, kawasan Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Banten, mengeluhkan uang sewa lapak yang dinilai memberatkan para pedagang.
 
Mereka pun kemudian mendatangi kantor Kecamatan Kibin untuk mengadukan persoalan tersebut kepada Camat Kibin, Imron Ruhyadi, Senin (20/7/2020).
 
Tuni (52), salah satu pedagang yang biasa mangkal di area C PT Nikomas itu mengatakan, kedatangannya ke kantor Kecamatan Kibin untuk meminta kebijaksanaan kepada aparatur pemerintah desa supaya dapat menyelesaikan permasalahan nasib para pedagang.
 
"Saya minta kebijaksanaan, kita juga kan dagangnya gak terlalu ramai, sewa lapak 4 juta kita, bulanan gak ada, tapi harian ada sebesar Rp20 ribu, kalau di hitung perbulan sama ajah jadi Rp,600 ribu," kata pedagang asal Desa Suka Maju, Kibin tersebut.
 
Besaran uang salar atau retribusi yang dimintai sebesar Rp, 20 ribu perhari itu, diakui Tuni, tidak diketahui peruntukannya karena tidak pernah diberitahu pengurus.
 
"Kalau untuk apa-apanya saja hingga sampai segitu mah ga tau, pokonya sehari segitu aja, ya itu dari luar itu yang nyalarnya mah orang luar kayanya mah, mereka tidak nyebutin nama organisasi, kwitansi, salaran mah gak ada baru di ini," ungkapnya.
 
Semenatara pedagang lainnya, Nunung (42) mengatakan, saat ini dagangannya sedang sepi pembeli. Omzetnya pun dalam sehari hanya untuk bisa mempertahankan hidup. Sehingga, dengan adanya uang salar sebesar Rp,20 ribu perhari, terasa sangat memberatkan baginya.
 
"Kita juga dagangnya kan gak terlalu ramai, dagang paling dapat uang tiga ratus ribu sehari, untuk pedagang nasi uang tiga ratus ribu itu kan gak ada apa apanya, mana dikasih waktu sangat cepat untuk pelunasannya, tapi kan kita butuh, masyarakat butuh makan, butuh nyari makan," ujar dia.
 
Nunung juga jelaskan, uang yang diminta pengelola sebesar Rp,4 juta rupiah tersebut, menurut pengelola, di peruntukkan sebagai pengganti infrastruktur bangunan.
 
"Uang yang diminta itu sebesar 4 juta, katanya untuk pengganti baja ringan, katanya, tapi baja ringannya belum ada, kita dagang disini bukan dari pagi sampai sore atau sebebasnya waktu, kita dagang disini dari jam 5 sampai jam setengah delapan itu sudah pulang, hanya sekitar 2 jam kita dagangnya, jadi kita minta pengurangan biaya atau jangan terlalu mahal lah, salaran juga dikurangin gitu, tenggang waktu bayarnya juga jangan terlalu cepat gitu, masa barangnya belum ada di suruh bayar. Kita jualan masa uang sudah masuk dulu, jadi kan belum ketauan pemasukannya. Salaran dimintainya itu dari kemaren kemarennya. Kan jualan juga di lockdown satu minggu, terus katanya ini kalau gak ada kwitansi gak boleh jualan disini, harus bayar dulu, alasannya katanya kalau gak bayar gak boleh berjualan ya, pengurus ini yang katanya, bahasanya cape lah, inilah gitu lah, kalau pengurus mah ngakunya dari Nikomas, dia kan pengurus Nikomas, diamah orang sini Nikomas," jelasnya.
 
Sementara itu, Camat Kibin, Imron Ruhyadi saat ditemui dikantornya mengaku telah menerima rombongan dari pedagang yang berada dijalur C PT Nikomas untuk ber-audiensi di kantor Kecamatan.
 
"Memang tadi saya menerima rombongan beberapa perwakilan pedagang dari jalur C Nikomas beraudiensi, bukan demo yah seperti yang di informasikan. Mereka juga telah memberikan beberapa saran dan masukan terkait persiapan untuk menempati tempat, karna seperti yang kita ketahui memang inikan masih proses, tinggal finising, kami juga dari unsur Muspika, Kapolsek dan Danramil sipatnya mendampingi, karna memang lokasi itu lahannya memang punya PT Nikomas, tentunya hal hal yang seperti penataan tempat atau apapun bentuknya itu otoritas PT Nikomas, dengan tim yang ditunjuk," tuturnya.
 
Selanjutnya, Imron sebutkan, semua aspirasi yang disampaikan oleh para pedagang, akan disampaikan kepada pengelola yang telah di tunjuk oleh pihak PT Nikomas agar segera di diskusikan.
 
"Pada prinsifnya kita memang menginginkan bagaimana keinginan para pedagang ini dapat di akomodir dengan baik, mereka tidak di rugikan tapi penataan juga tetap kita jalankan sesuai dengan rencana awal begitu, terkait bayaran, yang jelas itukan kondisional. kewanangan tehnis tim yah, bukan ada di kita, sayapun baru tau tadi pagi, nanti kita akan panggil pengelola untuk didiskusi terkait itu," tandasnya.
 

 

 

Go to top