Kebijakan Pendidikan dan Kesehatan Dinilai Belum Pro Rakyat

Kebijakan Pendidikan dan Kesehatan Dinilai Belum Pro Rakyat

detakbanten.com Kota TANGERANG-Sejumlah massa yang tergabung dalam Forum Aksi Mahasiswa (FAM) Tangerang dan Solidaritas Pelajar Untuk Rakyat (SPUR) menggelar aksi menuntut Pemerintah Kota Tangerang realisasikan pendidikan dan kesehatan gratis di depan Halte Yuppentek, Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol, Selasa (18/4/2017) siang.

Aksi tersebut bertujuan mengingatkan pemerintah kota tangerang untuk fokus sesuai tugas dan fungsi yakni sebagai pelayan masyarakat.

Koordinator aksi Sandy Purnama mengatakan Pemkot Tangerang belum sepenuhnya menjalankan amanat UUD 1945 dan Undang-Undang nomor 32 tahun 2014 tentang pemerintah daerah.Menurut dia, kota berjuluk kawasan 1001 industri ini pun belum mampu merealisasikan kebijakan yang pro rakyat dalam yakni pendidikan dan kesehatan gratis. "Jangan hanya sibuk bangunan taman untuk menarik investor agar masuk dan berdatangan, tapi ingat rakyat butuh pendidikan dan kesehatan yang layak, bukan taman," cetusnya

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang ini pun mengatakan bahwa Pemkot Tangerang telah membuat kebijakan yang memanipulasi masyarakatnya."Seolah-olah masyarakat dibuat suka terhadap pendidikan dan kesehatan yang saat ini padahal masih jauh dari kata layak," kata Sandy.

Dirinya mengaku telah survei ke beberapa sekolah, jika hanya beberapa saja yang di gratiskan seperti SPP, namun buku pelajaran dan seragam serta ATK tidak di gratiskan. "Seharusnya biaya pendidikan disekolah digratiskan tanpa syarat apapun," kata sandy.

Selain itu, kebijakan kesehatan jauh dari kata layak. Apalagi saat ini pun ramai pemberitaan bahwa beberapa rumah sakit yang ada di Kota Tangerang masih banyak yang menelantarkan para pasien."Kita menyangkan telantaran para pasien segala bentuk alasan apapun. Kami harap tidak ada lagi kejadian itu," tambahnya.

Dengan penjagaan ketat aparat kepolisian, para mahasiwa saling bergantian berosasi. Kemudian massa membakar ban dan blokade jalan selama 10 menit sebagai simbol bentuk tekanan untuk pemerintah daerah Kota Tangerang, bahwa masih ada FAM Tangerang dan mahasiswa serta pelajar lain akan terus menyorot setiap kebijakan yang dibuat pemerintah daerah sebagaimana fungsi kontrol sosial. "Kami akan tetap terus mengawasi setiap kebijakan yang dibuat oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah," tegasnya.

 

 

Go to top