Dampak Banjir di Jombang Komisi IV DPRD Tangsel Panggil BSD Tol

Komisi lV DPRD Tangsel dalam RDP mengenai persoalan pemanganan banjir di kawasan KM 8 Jombang. Komisi lV DPRD Tangsel dalam RDP mengenai persoalan pemanganan banjir di kawasan KM 8 Jombang.

detakbanten.com, TANGSEL - Banjir yang kerap terjadi di KM 8 Tol BSD yang juga berdampak pada lingkungan warga di Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, disebut-sebut akibat pembangunan tol oleh perusahaan PT BSD Tol.

Diketahui, tiga RW yang kerap di landa banjir itu yakni RW 05 Kampung Cilalung, RW 013 Kampung Gedong, dan RW 022 perumahan Puri Bintaro Indah. Setiap hujan deras, ketiga wilayah tersebut selalu terjadi banjir, air bahkan sampai masuk ke pemukiman rumah warga.

Menanggapi adanya keluhan warga, terkait banjir di wilayah itu, Komisi IV DPRD Kota Tangsel, akhirnya memanggil pihak PT Bintaro Sepong Damai (BSD) Tol..Pemanggilan pihak tol itu untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait solusi banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangsel Muhamad Azis mengataka, banyak hal yang ditanyakannya kepada pihak PT BSD Tol terkait proses pembangunan tol, juga banjir yang kerap terjadi di KM 8 ruas tol yang melintasi kawasan Jombang yang menimbulkan dampak pada pemukiman warga di sekitarnya.

“RDP ini bentuk tindak lanjut dari aspirasi masyarakat, baru saja kami menggelar RDP atau memanggil pihak PT BSD Tol, menanyakan banyak poin terkait banjir yang kerap terjadi di KM 8, juga wilayah sekitar tol itu di Kelurahan Jombang, Kecamatan CIputat,” kata Azis di DPRD Tangsel, Selasa (30/5/2022).

Dari RDP tersebut, kata Azis, pihak PT BSD Tol mengaku akan membangun tampungan air atau tendon di Kelurahan Jombang, hal itu agar menjadi tempat penampungan air ketika hujan turun deras, serta menahan debit air yang deras dari hulu.

“Mereka menawarkan solusi untuk membuat tendon di Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, untuk menjadi tempat penampungan air,” beber legislator dari Fraksi Partai Golkar ini.

Menurutnya, agar pembamgunan tandon di sekitaran wilayah terdampak banjir tidak sia-sia, maka harus terlebih dulu dilakukan kajiannya, diantaranya mengenai Detail Enginering Design (DED) dan lainnya.

“Tadi juga sempat terjadi perdebatan banyak faktor penyab banjir. Apa pun faktor benyabab banjir itu, yang kami inginkan pihak tol ini juga ikut bertanggungjawab terhadap banjir yang terjadi di wilayah itu,” ujarnya.

Azis juga meminta, kepada pengembang dalam melakukan pembanguan di wilayah Kota Tangsel, agar tetap memperhatikan setiap dampak lingkungan. Kajian harus benar-benar baik, sehingga tidak menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan.

“Artinya, semua yang dilakukan itu harus sesuai dengan regulasinya, kalau pembangunan proyek tol ya harus sesuai dengan undang-undang yang ada. Sehingga tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan,” pungkasnya.

 

 

Go to top