Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tangsel Aries Kurniawan mengungkapkan, banjir yang menggenangi dua RW di wilayah tersebut terjadi akibat luapan air dari Kali Pesanggrahan.

"Kemarin itu kan curah hujan memang diatas rata-rata, akibatnya kali Pesanggrahan meluap. Sehingga drainase yang ada di dua RW ini tidak bisa lagi menampung limpahan air dari kali Pesanggrahan," kata Aries di Gedung DPRD Kota Tangsel, Selasa (9/11/2021).

Aries jelaskan, soal banjir di wilayah Pondok Betung yang berbatasan dengan DKI Jakarta itu, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Pemrov DKI terkait penanganan banjir di wilayah perbatasan tersebut.

Menurutnya, saat ini sudah ada usulan normalisasi terkait sungai Angke yang merupakan sungai terbesar di Kota Tangsel dan juga sungai Pesanggrahan yang kewenangannya ada di Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) yang sekarang ini sedang menangani daerah Bekasi dan Kota Tangerang.

"Nanti periode kita ada time tablenya ada di 2022 - 2023 terkait normalisasi sungai Angke dan Pesanggrahan," pungkas Aries.

Sebelumnya diberitakan, banjir yang menggenangi 2 RW di wilayah Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, pada Minggu (7/11/2021) lalu, sempat menjadi perhatian dua Anggota DPRD Kota Tangsel dari Fraksi Demokrat, Yanto Ulay dan Eva Puspita dari Fraksi Golkar.

Kedua anggota DPRD tersebut mendatangi rumah-rumah warga yang terdampak banjir yang ada di RW 03 diantaranya RT 016, RT 015, RT 010, RT 013, RT 014.

Tak hanya di RW 03, dua Anggota DPRD dari Komisi lV dan Komisi ll itu juga mendatangi pemukiman warga yang ada di RW 01. Dimana, genangan air setinggi 50-70 centi meter mengggenangi rumah-rumah warga yang tinggal di RT 04, RT 05, RT 07, RT 013, RT 011 dan RT 012. (Dra)