Pantauan detakbanten.com, banyak nya retakan di area jalan Cirarab tersebut memang di nilai sangat mengkuatirkan akan keselamatan pengguna jalan, terutama pengendara motor. Selain itu juga situasi kondisi di area jalan tersebut tidak terdapat lampu penerangan jalan umum. Di samping itu juga kerap kali di temukan tumpukan sampah yang berada di bantaran kali Cirarab.

 

Menanggapi hal tersebut, Agus Aktivis Sukadiri menyoroti, persoalan retaknya jalan tersebut hampir berada di sepanjang jalan Cirarab Sukadiri. Ia menilai retaknya jalan tersebut di akibatnya tekstur tanah yang labil yang sehingga mudah retak.

 

"Bagian sisi kanan kiri terdapat sawah dan bantaran sungai Cirarab. Dimungkinkan tembok penahan tanah tak kuat menahan dengan tekstur tanah yang labil, sehingga mudah berubah sehingga jalan tersebut mudah retak," kata Agus Kepada detakbanten.com, Senin, (5/4/2021)

 

Retaknya jalan tersebut, kata Agus mengkwatirkan pengguna jalan terseok kedalam lubang atau retakan jalan tersebut. Menurutnya, yang lebih mengkwatirkan kondisi jalan tersebut tanpa ada penerangan jalan.

 

"Ruas jalan Cirarab ini akses jalan penghubung antar Kecamatan. Dan jalan alternatif menuju Kantor Kecamatan Sukadiri. Banyaknya retakan jalan di tambah banyaknya pohon liar yang merambat dan menghalangi pemandangan jalan bisa mengganggu pemandangan bagi pengguna jalan," ujar pria yang di kenal aktip sebagai Ketua Cabang Kabupaten Tangerang Serikat mahasiswa muslimin Indonesia (SEMMI)

 

Diketahui area ruas jalan Cirarab Sukadiri saat ini kerap kali dijadikan tempat sarana olahraga bersepeda dan lari -lari kecil pada hari libur. "Masyarakat setempat maupun masyarakat luar kerap kali mengisi waktu libur dengan berolahraga di ruas jalan Cirarab tersebut," terangnya.

 

Agus berharap Pemerintah terkait agar lebih memprioritaskan situasi dan kondisi di ruas jalan Cirarab. Terutama adanya perbaikan pembangunan jalan dan pemasangan lampu penerangan jalan, hal tersebut guna meminimalisir rawan kecelakaan dan mencegah tindakan kriminal.