Poniman koordinator aksi mengatakan, ia beserta teman temannya gerubuk PN Tangerang sebagai salah satu bentuk sikap solidaritas kepada aktivis mereka sebagai sesama buruh.

" Selain itu, kita juga menginginkan agar Burhanudin ketua SBN KASBI PT Sumber Bahagia Metalindo dibebaskan dari segala tuntutan hukum tanpa syarat," ujar Poniman.

Menurut Poniman, kronologis saat itu adalah saat itu para buruh PT SBM membentuk serikat buruh SBN-KASBI rupanya pihak perusahaan merasa keberatan dan tidak menyetujui.

Sehingga terjadi perselisihan hubungan industrial dan kasus PHK sepihak, dan terjadi kasus kriminalisasi ketua SBN-KASBI PT SBM.

Saat itu Burhanudin memperjuangkan para buruh upah 2013 agar sesuai dengan UMP DKI Jakarta, namun pada kenyataannya malah di berhentikan sepihak oleh perusahaan.

Burhanudin memperjuangkan agar para buruh yang di PHK agar mendapatkan kompensasi. Namun, pihak perusahaan hanya bersedia membayar kompensasi kepada 8 orang saja dengan masing masing @Rp.1.100.000,- sehingga totalnya Rp.8.800.000,-

Kemudian Burhanudin SMS dan Telepon kepada teman teman buruh untuk mengambil uang tersebut. Dari 8 orang hanya 3 orang yang mengambil, yang lainnya tidak mengambil disebabkan karena sudah pulang kampung dan sudah bekerja kembali.

" Ya, saat itulah Burhanudin dianggap telah menggelapkan uang kompensasi pesangon dan di PHK, serta melaporkan hal tersebut kepada Polsek Cipondoh dengan tuduhan melanggar pasal 372 KUHP sebagai tersangka," terang Poniman.

Oleh karena itu Kabut Bergerak menolak kriminalisasi aktivis buruh/pengurus serikat buruh, bebaskan Burhanudin dari tuntutan hukum tanpa syarat serta adili dan penjarakan pengacara /konsultan bodrex pelindung pengusaha nakal.

Terlihat para petugas kepolisian berjaga depan PN Tangerang guna mengamankan aksi buruh yang ingin masuk kepersidangan.