Print this page

Kekerasan terhadap Wartawan, Wartawan Banten Gelar Aksi Solidaritas Lawan Premanisme

Kekerasan terhadap Wartawan, Wartawan Banten Gelar Aksi Solidaritas Lawan Premanisme

detakbanten.com CILEGON -Sebagai bentuk solidaritas dan dalam rangka mewujudkan situasi yang kondusif di wilayah-wilayah rawan seperti terminal, stasiun, bandara, pelabuhan dan tempat umum lainnya, sejumlah wartawan yang bertugas di wilayah Banten menggelar aksi solidaritas melawan premanisme, yang dilaksanakan Jum'at (21/12/2018) di Terminal Terpadu Merak (TTM), Banten.



Dengan harapan, aksi kekerasan di jalan maupun tempat umum lainnya bisa dihilangkan agar tidak menimbulkan keresahan kepada masyarakat (Warga Negara Indonesia) yang bepergian, khususnya wartawan dalam melakukan tugas jurnalistik, dan dalam rangka menciptakan lingkungan kondusif menuju Indonesia tentram dan damai tanpa adanya premanisme. Dalam orasinya, peserta aksi mendesak Kepala Terminal Terpadu, Sugiyo untuk segera melakukan penertiban lingkungan terminal dari premanisme.

Karena keberadaan preman selain membuat resah terhadap para penumpang Bus, ulah dan perilaku preman juga dapat mengganggu terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat secara luas.

Kegiatan aksi solidaritas dipandang perlu, agar kejadian serupa tidak di alami oleh setiap lapisan masyarakat dan dengan dilaksanakannya aksi tersebut diharapkan mampu menekan angka kriminalitas di tempat umum.

"Ini perlu kami laksanakan, tidak hanya membawa nama pers, tapi juga demi kepentingan dan keselamatan warga negara Indonesia agar terjamin keamanan dan keselamatannya selama berada diluar, tempat umum, dan perjalanan. Bayangkan, kemarin TNI saja di keroyok, sekarang wartawan yang jelas-jelas merupakan profesi yang dilindungi oleh undang-undang," kata Korlap aksi Rizal Arif Baihaqi.

"Apalagi mereka (rakyat biasa). Jika dibiarkan dan tidak ada yang mengambil tindakan, maka bahaya premanisme akan semakin merambah ke wilayah-wilayah yang lebih kecil dan dapat menjadi pangkal permasalahan terhadap situasi keamanan di Indonesia. Maka melalui aksi ini, kami berharap mampu menekan atau menghilangkan aksi arogan dari sekelompok orang liar (preman) yang sudah merusak tananan negara, dan kemerdekaan hidup di Indonesia bahkan dunia," tambahnya.

Dalam aksi yang dilaksanakan, beberapa lembaga seperti IPSI Ancab Pulomerak, Pemuda Setempat, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Rukun Suralaya, Brigade Al-Khairiyah, GMBI, juga ikut dalam rangka menciptakan kamtibmas di lingkungan masyarakat.

Unjuk rasa yang digelar para jurnalis Se-Provinsi Banten, sebagai bentuk solidaritas sesama insan pers atas ulah sekelompok preman yang telah melakukan pengeroyokan terhadap salah satu wartawan Stinger RTV, Mazmur berjalan lancar dan tertib. Aksi damai yang dijaga ketat pihak kepolisian Polres Cilegon dimulai pada Pukul 09.00 WIB dan berakhir Pukul 11.30 WIB, di halaman Kantor Terminal Terpadu Merak (TTM), Cilegon, Banten.

Sementara Kepala Terminal Terpadu Merak, Sugiyo ketika diminta para pengunjuk rasa untuk menyampaikan pertanggungjawaban atas peristiwa yang menimpa wartawan, mengatakan ucapan terima kasih terlebih dulu terhadap para jurnalis yang telah menyampaikan aspirasinya dengan baik dan benar dengan tidak mengedepankan arogansi.

"Pertama yang saya sampaikan adalah ucapan terima kasih kepada rekan rekan jurnalis yang telah menyampIkan aspirasinya dengan baik dan benar dengan tidak mengedepankan arogansinya", ujarnya dihadapan jurnalis dan pengunjuk rasa.

Lebih lanjut kata Sugiyo, pihaknya akan menindaklanjuti keinginan para jurnalis untuk menertibkan lingkungan terminal dari para preman.

Bahkan dirinya juga sudah berkoordinasi dengan banyak pihak terkait baik dengan Pemkot Kota Cilegon maupun dengan Kepolisian perihal peristiwa pengeroyokan yang dilakukan sekelompok preman terhadap keluarga wartawan.

"Masalah penertiban lingkungan terminal agar bebas dari premanisme, kami sudah koordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini Pemkot Cilegon dan Kepolisian Resort (Polres Cilegon)," pungkasnya.