Kusnaedi warga Desa Cibogo mengatakan, pelaksana proyek apartemen secara tiba-tiba membongkar jalan lingkungan yang terpasang paving blok dengan volume lebar 2 Meter panjang 74 meter, padahal jalan tersebut merupakan akses warga. Selain menyerebot jalan lingkungan, warga juga resah akibat adanya pengeboran sumur air bawah tanah dengan kedalaman air diatas 90meter, akibatnya sumur warga menjadi kering. "Kami sudah melaporkan keluhan warga ini kepada pemeruntahan desa, Kecamatan dan komisi I DPRD Kabupaten Tangerang," katanya.

Sementara Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tangerang Aditya Wijaya mengatakan, warga Cibogo sudah mengadukan penyerobotan lahan dan memberikan kuasa hukum kepada lembaga kejahatan cegah Indonesia ( LKCI), DPRD sudah melakulan beberapa pemanggilan kepada pihak-pihak terkait untuk bisa menyelesaikan permasalahan penyerobotan jalan lingkungan.

"Kami prihatin atas kejadian ini, dan beberapa perwakilan sudah dipanggil, lingkungan seharusnya dirawat dan diperhatikan oleh investor, kalau aspirasi maayarakat tidak direspon maka kami hawatir akan ada dampak lain," ujarnya.

Sementara Camat Cisauk Fahrurozi menjelaskan permaslahan keluhan masyarakat soal pembangunan apartemen melewati akses jalan lingkungan sudah diketahui komisi I DPRD Kabupaten Tangerang.