Mereka menolak politisasi dikalangan kampus dengan menggelar aksi orasi didepan pintu gerbang masuk kampus IAIN Banten, sesuai dengan Undang-undang No. 8 Tahun 2012 tentang pemilu, pasal 86 ayat 1 h disebutkan, pelaksana, peserta dan petugas kampanye pemilu dilarang menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah dan tempat pendidikan sebagai tempat berkampanye.

Seperti dikatakan Rosid mahasiswa IAIN Banten mengatakan, IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten adalah sebuah lembaga pendidikan yang berdasarkan undang-undang sudah semestinya bebas dari segala bentuk politisasi dan itu harus kita sikapi bersama dengan menolak segala indikasi politik yang mengarah kepada kepentingan pribadi atau pun kelompok tertentu saja.

"Politik yang sarat akan kepentingan-kepentingan kelompok dan ambisi pribadi hanya akan menghancurkan tujuan pendidikan, untuk itu KBM IAIN Banten, menyatakan netralitas kampus dalam politik adalah harga mati," Ujar Rosid disela-sela aksi orasi, Kamis (05/06).

Rosid Menambahkan, Begitu banyak oknum yang memanfaatkan situasi politik hari ini untuk mencapai ambisi pribadi dan kelompoknya, maka dari itu mahasiswa harus sadar betul akan tugas dan fungsinya dalam mengawal situasi politik indonesia hari ini. Apa jadinya ketika mahasiswa yang dikenal dengan idealisnya, dikenal dengan independensinya dalam mengawal dan mengawasi birokrasi pemerintahan dari segala bentuk kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok, justru malah aktif terlibat dalam politik praktis yang mengajarkan perpecahan itu hanya akan melahirlkan generasi yang tidak mampu melihat kebenaran.

"Berbicara politik hari ini KBM IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten dengan tegas menolak siapapun, pihak manapun dari kandidat manapun yang bermaksud untuk masuk mempolitisasi kampus IAIN Banten," Tambah Rosid sambil meneriakan netralisasikan kampus dari unsur politik.