Dalam Kunjungan kerja tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan mengatakan, "Saat ini Pemerintah berupaya untuk lebih selektif dalam penggunaan sumber dana atau hutang luar negeri," Katanya.
Luhut pun menambahkan, "Nantinya hutang luar negeri tersebut tidak dibelanjakan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif melainkan dibelanjakan untuk pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, jalan tol dan industri-industri lainnya karena nantinya infrastruktur tersebut akan memberikan nilai ekonomi yang positif bagi Indonesia." Ungkapnya.
Sehingga hutang luar negeri bisa lebih bermanfaat dalam memberikan kontribusi pembangunan bangsa. dan masyarakat juga jangan terlalu khwatir dengan keberadaan hutang Indonesia, karena hutang luar negeri indonesia masih lebih rendah dibanding hutang yang dimiliki negara asean lainnya, seperti Singapura dan Malaysia.
Lebih lanjut Luhut menjelaskan, dalam upaya pengembangan ekonomi di Indonesia masyarakat harus diberdayakan dalam bidang penelitian dan tekhnologi agar bisa lebih maju lagi.
Pemerintah Indonesia akan terus melakukan pengembangan tekhnologi bangsa sendiri terutama dalam hal transportasi udara dan juga laut. Dimana saat ini ada BUMN yang sudah memberikan konstribusi dengan memproduksi pesawat dan juga kapal laut yaitu PT Dirgantara Indonesia dan juga PT. PAL.
Dalam kesempatan berkunjung ke Puspiptek Tangerang Selatan tersebut Kepala staf Keprsidenan Luhut Pandjaitan juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Badan Pegkajian dan penerapan Tekhnologi atau BPPT dengan Mitra Industri BUMN Strategis seperti PT. Dirganatara Indonesia, Pindad, PT PAL Indonesia, PT Dahana dan Juga PT. LEN Industri dalam upaya mendukung pengembangan tekhnologi serta peningkatan daya saing bangsa.