LSM Minta Mahkamah Agung Copot Ketua PA Kelas 1A Tigaraksa

LSM minta copot ketua PA kelas tiga LSM minta copot ketua PA kelas tiga

Detakbanten.com, TANGERANG -- Dinilai egois dan sombong, Lembaga Sosial kontrol, LSM Barisan Independen Antikorupsi (BIAK) meminta Mahkamah Agung untuk melakukan evaluasi serta mencopot Ketua Pengadilan Agama kelas 1A Tigaraksa Kabupaten Tangerang Banten.

Hal demikian diungkapkan ketua umum LSM BIAK Abdul Rafid SH saat mendatangi kantor PA Tigaraksa ihwal adanya insiden kehilangan kendaraan roda dua milik keluarga salah satu anggota LSM BIAK pada Rabu (1/2/2023) sekira pukul 09.30 WIB dihalaman parkir kantor PA kelas 1A Tigaraksa Kabupaten Tangerang Banten.

"Tadi kita sudah ketemu dengan ketua pengadilan agama kelas 1A Tigaraksa Drs. Sodikin SH. MH, yang mana pertemuan tersebut tidak mendapatkan solusi apa-apa, artinya apapun kehilangan di sini di area parkir Kantor Pengadilan Agama tiga rasa ini adalah tanggung jawab masing-masing," ungkap Abdul Rafid SH.

Kata pria yang kerap disapa Opick ini, ketua PA Tigaraksa mengatakan kalau mau aman masuk ke sini silakan bawa kunci ganda, bawa gembok yang banyak, sebab di sini bentuknya tidak ada safety.

"Kalau mau parkir yang aman dan berbayar silakan di pinggir jalan, di jalan umum, logika berpikir kita itu nggak nyambung, disini disiapkan lahan parkir itu untuk apa, disiapkan CCTV itu untuk apa, kalau tidak ada kenyamanan bagi warga yang datang ke sini, masyarakat yang datang itu bayar loh emang pikir nggak bayar kalau Peserta sidang yang datang ke sini," terang Opick.

Dikatakan Opick, masyarakat yang datang berperkara di sini itu bayar, artinya masyarakat membutuhkan keamanan dan kenyamanan di sini, bukan saja hanya keamanan dalam perkara, tetapi tetapi unik unit atau kendaraan warga yang datang itu juga harus aman.

"Saya minta kepada mahkamah agung untuk menyikapi persoalan ini terkait kenyamanan serta kirerja pejabat di PA Tigaraksa, diantaranya security, jangan sampai security yang ada itu sehari itu cuman hanya satu atau dua orang, bagaimana kalau seperti terjadinya keributan mampukah satpam 2 orang itu menanganinya, ini nggak efisien," tegasnya.

Sementara lanjut Opick, Pengadilan Agama Tigaraksa ini adalah pengadilan yang tiap hari ramai didatangi orang, bahkan tiap hari itu ratusan orang yang datang untuk melakukan persidangan, gugatan cerai dan lain sebagainya.

"Perkara banyak di sini, jadi harus aman, bagaimana masyarakat kita mendapatkan keamanan dan kenyamanan saat berada di sini. Contoh tadi saat kehilangan motor peserta sidang, kepala Pengadilan Agama mengatakan saya tidak bertanggung jawab, sementara masyarakat yang datang kesini pengen aman untuk semua semuanya termasuk unit kendaraan yang mereka bawa dan parkir di sini," ucap Opick.

Disinggung terkait penyambutan ketua PA atas kedatangan tim lembaga dan awak media, Opik menilai kepala Pengadilan Agama Tigaraksa terlalu kaku, terkesan sombong dan arogan atau egois terhadap masukan dari sosial kontrol.

"Harusnya kepada masyarakat yang merasa dirugikan itu, minimal ada ucapan maaf atas ketidaknyamanan masyarakat yang datang apalagi yang merasa kehilangan kendaraan, ini orang terlalu egois, saya minta mahkamah agung segera mencopot ketua pengadilan agama Tigaraksa ini karena saya menilai tidak bisa bekerja untuk membuat masyarakat jadi nyaman," pungkasnya. (Day/Han).

 

 

Go to top