Buku Karya Tjiptaning Beredar di Banten

Buku Karya Tjiptaning yang sudah beredar di Provinsi Banten Buku Karya Tjiptaning yang sudah beredar di Provinsi Banten

detakbanten.com - PAMULANG - Buku berjudul "Aku Bangga Jadi Anak PKI" karya Ribka Tjiptaning kembali beredar di masyarakat luas, khususnya di wilayah Provinsi Banten.

Beredarnya kembali buku yang sempat menjadi kontroversi beberapa tahun lalu, pada pertengahan Januari 2015 sontak menimbulkan tanda tanya banyak pihak. Apa maksud diedarkannya kembali buku tersebut, dan siapa yang memperbanyak dan mengedarkannya ?

Di dalam buku tersebut, sebagaimana dijelaskan penciptanya Raden Ajeng (RA) Ribka Tjiptaning Ploretariyati bukan merupakan bentuk perlawanan pada kekuatan otoriter rezim Orde Baru, melainkan untuk memberi contoh kepada kawan-kawan anak tahanan politik, narapidana politik, dan predikat lainnya yang lebih buruk, untuk dapat menikmati hidup selayaknya, dan berperan membangun demokrasi.

Dalam bukunya, Tjiptaning menulis kenangan masa kecil dan faham politik ayahnya yang seorang komunis tulen, memiliki harta melimpah, namun gaya hidup orang tuanya sangat sederhana, dan sangat dekat dengan masyarakat miskin.

Buku yang ditulis Tjiptaning, sebagaimana Daftar Isi buku memuat Kata Pengantar dari KH Abdurrahman Wahid pada halaman vii (tujuh romawi). Namun, pada edisi yang baru beredar halaman tersebut tidak ada. Urutan halaman dimulai angka V (lima romawi), VI (enam romawi), kemudian loncat ke halaman XI (sebelas romawi). Entahlah, apa maksud dibalik itu dari pihak yang memperbanyak dan mengedarkan buku karya Tjiptaning.

Dalam bukunya, Sang penulis Ribka Tjiptaning merupakan seorang dokter keturunan keluarga bangsawan jawa (keluarga ningrat) kelahiran Manahan Solo, 1 Juni 1958. Ayahnya bernama Raden Mas (RM) Soeripto Tjondro Saputro merupakan keturunan Kasunanan Solo (Pakubuwono), putra Raden Mas (RM) Ngabei Tjondro Pranoto dan ibunya bernama Bandoro Raden Ayu (BRAy) Latri Suyati merupakan keturunan Kasultanan Kraton Yogyakarta. Tjiptaning memiliki lima orang saudara sekandung.

Dalam tulisannya, Tjiptaning menyatakan dengan tegas bahwa ayahnda seorang borjuis yang rela meninggalkan semua gemerlap dunia, termasuk statusnya sebagai orang yang terhormat dan kaya raya untuk memperhatikan nasib masyarakat yang tertindas. Menurut Tjiptaning, ayahnya merupakan seorang komunis tulen yang memiliki rasa solidaritas dan semangat kebersamaan antar sesama komunitas untuk hidup senasib dan sepenanggungan.

Buku karya Tjiptaning memuat Tiga (3) Bab, yang terdiri atas : Bab I. Bersama Keluarga Tercinta; Bab II. Aktivitas Politik dan Gerakan Demokrasi; dan Bab III. Ketika Rakyat Menaruh Harapan Pada PDI Perjuangan.

Go to top