Tahun 2019, PDAM Tirta Albantani Mengalami Penurunan 50 Persen

Tahun 2019, PDAM Tirta Albantani Mengalami Penurunan 50 Persen

detakbanten.com, SERANG - Pada tahun 2019 ini, Pemerintah pusat menutup saluran irigasi bukan lagi 10 hari di buka dan 10 hari di tutup. Melainkan nanti pada bulan Maret saluran irigasi itu total ditutup selama 1 bulan bahkan sampe 2 bulan. Hal ini menyebabkan kapasitas produksi air dari PDAM tirta Albantani Kabupaten Serang untuk masyarakat tidak ada.

Demikian disampaikan Direktur Utama PDAM Tirta Albantani Kabupaten Serang Wahyu Prihartono usai peringatan Hut ke 42 PDAM Tirta Albantani Kabupaten Serang, dikantor PDAM Tirta Kabupaten Serang, Benggala, Kota Serang, Senin (28/1/2019).

"Jadi yang belum bisa ditemukan jalan keluarnya adalah di kendayakan meliputi Kragilan dan Ciruas ada sekitar 10 ribu SL. Ini yang terjadi walaupun kita punya tangki tapi dimasyarakat itu saling terjadi bajak membajak," kata Wahyu.

Ia mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan kepada pemerintah pusat, agar air baku yang berada di kendayakan bisa di upayakan. Namun, kata Wahyu, di daerah lain pihaknya sudah kerjasama dengan operator swasta dengan membeli air curah.

"Jadi walaupun beli air curah kemudian untung tipis bahkan merugi, saya pikir tidak jadi masalah, yang penting kebutuhan masyarakat terpenuhi. Sehingga tahun 2019 bisa jadi nanti keuntungan PDAM mengalami penurunan 50 persen dari kendayakan hilang," jelasnya.

"Kemudian di wilayah cikande,  daerah rawan, karena airnya disedot oleh pabrik, seharusnya memperoleh keuntungan lebih banyak tetapi airnya beli. Sementara dari kragilan kita kehilangan pendapatan," tambahnya.

Dikatakan Wahyu, saat ini terobosan yang dilakukan, pihaknya berusaha mencari pasar baru yaitu di daerah Bojonegara, dengan mencoba menawarkan ke pabrik-pabrik, sehingga subsidi silang.

"Yang sudah memberikan gambaran positif yaitu PT Wilmar yang berencana membeli. Kalo itu dibeli, maka membuat subsidi silang, sampe bulan agustus butuhnya 50 liter detik, kemudian nanti saya pipanisasi sampai disana, sumbernya dari sungai Cibanten," terangnya.

"Jadi ini sebagai subsidi silang, wilayah Bojonegara dan Kramatwatu mudah-mudahan bisa stabil, nanti buat mengganti Cikande dan kendayakan yang habis 50 persen," tutupnya.

 

 

Go to top