SPDN Berhenti Operasi, Nelayan Kesulitan BBM

SPDN Berhenti Operasi, Nelayan Kesulitan BBM

detakserang.com- PANDEGLANG, Berhenti beroprasi Solar Paket Deler Nelayan (SPDN) 39-15-505 tipe B TPI Labuan 2, tepatnya di Kampung Teluk Desa Teluk, Kecamatan Labuan mengakibatkan para nelayan kesulitan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM), sebab mereka harus menycari ke SPBU yang jaraknya sangat jauh dari daerah nelayan itu sendiri. Namun berhentinya oprasi pada SPDN tersebut yaitu sedang dalam proses perbaikan mesin dan penggantian tanki penampung BBM.

Jaya Rahmat, operator pada SPDN tersebut mengatakan, dalam proses perbaikan pada mesin yang mengalami kerusakan itu kegiatan ditunda terlebih dahulu, selain itu juga ada pergantian pada tanki penampung BBM dengan kapasitas yang lebih tinggi. Sehingga untuk sementara waktu SPDN tidak dioprasikan.

"Untuk tanki itu akan diganti dengan kapasitas sebanyak 25 ribu liter, sebab yang dulu itu kapsitasnya sedikit, hanya 15,3 liter, jadi supaya pelayanan bisa lebih optimal maka dilakukan pergantian tanki dengan yang lebih besar,"katanya, saat ditemui dikantornya, Sabtu (17/5).

Lanjut kata Jaya, mulai berhentinya beroprasi itu sudah sekitar delapan bulan, sebab SPDN ini telah terjadi prgantian pemilik, yang awalnya dikelola oleh PT. Elnusa namun sekarang dipegang oleh PT. Soraya Inti Gemilang.

"Sekarang yang mengelolan ini bukan PT. Elnusa lagi, sebab sudah dijual kepada PT. Soraya Inti Gemilang, oleh sebab itu dilakukan perbaikan dan pergantian perangkat agar bisa melayani pelanggan secara optimal,"katanya.

Budiono, seorang pekerja dalam SPDN itu mengatakan, perbaikan yang telah dilakukan tinggal pada mesin yang mengalami kerusakan, sebab penggantian tanki yang baru sudah selesai, dirinya mengaku akan dimulainya beroprasi lagi sekitar awal Juni nanti.

"Karena memang pemiliknya baru mungkin ini diperbaharui semuanya, sebab alat-alat yang lama itu sudah mengalami kerusakan, sehingga pelayananpun tidak bisa optimal,"kata Budi.

Sementara Hapid warga teluk Desa Teluk, Kecamatan Labuan mengatakan, berhenti beroprasi yang terjadi pada SPDN tersebut tidak diberikan alasan kepada para nelayan, sehingga mengakibatkan nelayan kesulitan untuk mendapatkan BBM.

"Kami tidak mengetahui alasan tidak beroperasinya, sebab dari pihak SPDN tidak memberikan informasi kepada nelayan disini, sebab dulu saat beroperasi nelayan mudah untuk mendapatkan BBM karena lokasinya dekat dengan para nelayan," ungkapnya.

Go to top