TNI Diminta Netral, DPR Resmi Bentuk Panja

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, usai fit and proper test calon Panglima TNI, di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (13/11/2023). Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, usai fit and proper test calon Panglima TNI, di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Detakbanten.com, JAKARTA - Panitia Kerja (Panja) Netralitas TNI resmi dibentuk oleh Komisi I DPR RI. Panja tersebut dibentuk melalui rapat internal komisi yang membidangi pertahanan, Rabu (8/11/2023) lalu.

"Bahkan kami sudah menunjuk Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto untuk memimpin Panja Netralitas TNI. Beliau berkenan untuk memimpin dan dibarengi seluruh pimpinan dan anggota Komisi I," kata Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, usai ditemui pada fit and proper test calon Panglima TNI, di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Meski begitu, kata Meutya, Panja Netralitas TNI tak hanya akan memantau metralitas TNI. Namun, seluruh mitra kerja Komisi I DPR RI. Bahkan, lanjut Meutya, calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, siap atas pembentukan Panja Netralitas TNI. "Beliau sebelum fit and proper sudah menyatakan siap. Semua fraksi juga menyatakan siap akan mengawal," tambahnya.

Hal ini, kata Meutya, bakal menepis kekhawatiran semua. “Tadi, beliau menyatakan tegas nggak ada keraguan ke TNI untuk netralitas dan Komisi I juga mengawal melalui Panja. Semoga juga sudah yakin dan confident. Insya Allah, pemilu akan netral," paparnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto, usul pembentukan Panja netralitas TNI. Ini ditujukan agar memastikan agar TNI netral pada kontestasi Pemilu 2024. "Kalau berkenan untuk menjaga marwah DPR, buat panja netralitas TNI. Sambil kesibukan kita sebagai caleg, kita buat pengawasan," ujar Utut, saat Raker Komisi I DPR RI bersama Panglima TNI di Senayan, Jakarta, pekan lalu.

Sebab, ia khawatir, bila ada perintah dari Presiden Jokowi terhadap pimpinan TNI. Diakuinya, prajurit TNI tidak bisa menolak perintah dari atasan.

"Paling sulit ini, dari kepala staf dan panglima, kalau Presiden memerintah. Tentara dari kecil tegak lurus ke atasan. Maka, dalam keadaannya, kita menghormati Pak Yudo orang baik, Pak KSAL orang baik. Semua orang baik. Tidak ada kita yang ingin kedaulatan kita terganggu," tegas Utut.

 

 

Go to top