Miris! Gagal Ginjal Akut, Menkes: RS Mulai Penuh

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Detakbanten.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan larangan sementara obat sirup untuk anak adalah langkah konservatif. Ini guna mencegah meluasnya penyakit gagal ginjal akut. Saat ini, kata Menkes, kondisi rumah sakit mulai penuh.

"Meninggal mencapai puluhan per bulan. Terdeteksi sekitar 35-an per bulan. Rumah sakit mulai penuh," tukas Menkes Budi, dalam keterangan tertulis diterima Detakbanten.com, Jumat (21/10/2022).

Soal larangan obat sirup, langkah ini dilakukan sambil menunggu Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memfinalisasi temuan soal tiga zat kimia berbahaya pada obat sirup.

Dari catatan Budi, sudah ada 99 balita meninggal. “Dari 99 balita yang terkena gagal ginjal akut terdeteksi, memiliki 3 zat kimia berbahaya, yakni ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE)," katanya.

Ia mengambil posisi konservatif dengan sampel darah. Serta memeriksa apakah ada zat kimia berbahaya yang merusak ginjal. Lalu, mendatangi rumah dengan mengecek apa saja obat yang diminum.

Adapun, Kemenkes melarang penggunaan obat-obatan sirup. Mengingat balita yang teridentifikasi gagal ginjal akut sudah mencapai 35-an per bulan.

"Sementara kita larang dulu, agar tidak bertambah lagi korban balita-balita. Sampai BPOM memastikan obat mana yang sebenarnya berbahaya," jelasnya.

 

 

Go to top