Masuk Musim Kemarau, Sebagian Warga Cirebon Kesulitan Mendapatkan Air Bersih

Memasuki Musim Kemarau, Sebagian Warga Cirebon Kesulitan Mendapatkan Air Bersih (Foto: BeritaSatu.com / Shutterstock)  Ilustrasi : Sasa/db Memasuki Musim Kemarau, Sebagian Warga Cirebon Kesulitan Mendapatkan Air Bersih (Foto: BeritaSatu.com / Shutterstock) Ilustrasi : Sasa/db

Detakbanten.com, NASIONAL — Warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mulai mengalami kesulitan air bersih untuk memenuhi berbagai kebutuhan pada musim kemarau tahun ini. Salah satu warga bahkan membuat sumur bor sedalam 35 meter, tetap juga tidak mengeluarkan air.

Salah satu warga mengatakan, ketika sumur sudah dalam kondisi kering warga kerap memanfaatkan saluran irigasi untuk memenuhi kebutuhan. Warga juga sering kali memanfaatkan bantuan air bersih dari pemerintah dan swasta bahkan membeli air kemasan galon isi ulang.

Warga lainnya juga menuturkan, ia dan petani lainnya setiap musim kemarau selalu berhenti melakukan aktivitas tanam padi lantaran pasokan air dari saluran irigasi.

Sebanyak 19 kecamatan di Kabupaten Cirebon masuk ke dalam daerah rawan bencana kekeringan. Belasan kecamatan tersebut yaitu, Beber, Ciwaringin, Susukan, Greged, Gebang, Gunung Jati, Gegesik, Klangenan, Kaliwedi, Tengah Tani‎, Talun, Sedong, Suranenggala, Panguragan, Palimanan, Mundu, Losari, Karangwareng, dan Dukupuntang.

Dari belasan kecamatan yang rentan itu, Kecamatan Gunungjati menjadi wilayah dengan jumlah desa yang paling banyak terdampak. Desa yang terdampak yakni, Mayung, Babadan, Sambeng, Kalisapu, Pasindangan, Astana, dan Grogol.

 

 

Go to top