Salah seorang warga Cinangka yang juga merupakan Ketua Life Guard Kabupaten Serang, Roni mengaku dirinya tidak dilibatkan dalam acara pantai tersebut. "Saya bisa dikatakan korban, karena sebagai warga pribumi yang punya potensi dan kepntingan dalam dunia wisata, tidak pernah mendapat pemberitahuan tebtang adanya acra ini," katanya, Jumat (27/11/15).

Menurut Roni, tidak hanya dirinya, sebagian warga Desa Karang Suraga, Kecamatan Cinangka, tidak mengetahui acara yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Banten itu. Karena itu, ia menilai agenda Banten Beach Festival terkesan hanya menghamburkan anggaran negara.

"Warga sekitar Tawing juga byak yang tidak tahu. Banyak warga mengira keramaian di Pantai itu dari rabgkaian acara tamu wisata, bukan agenda Pemprov Banten," ungkapnya.

Senada dikatakan salah seorang pengrajin layang-layang tradisional, Rahmat. Ia mengaku tidak mengetahui ada acara festival layang-layang yag diselenggarakan Pemprov Banten. Padahal, kata dia, untuk membuat layang-layang, ia sanggup melakukannya untuk berbagai bentuk dan jenis.
"Kalau tahu, sudah saya buat layang-layang khusus yang sangat bagus untuk acara itu. Saya baru tahu dari wartawan," katanya.

Terpisah, Gubernur Banten mengaku akan mengagendakan acara tersebut setiap tahun, dan akan diusulkan menjadi event nasional. "Nanti tahun depan kita coba sosialisasikan melaui berbagai media agar lebih baik," ujarnya.