Print this page

Warga NU Serang Laporkan Konten Youtube Refly Harun

Warga NU Serang Laporkan Konten Youtube Refly Harun

detakbanten.comSERANG,-Berbagai elemen Masyarakat yang tergabung sebagai penumpang Nahdathul Ulama (NU) Pagarnusa, GP Ansor, Fatayat, Banser, Bijalul Ansor, dan unsur masyarkat, melaporkan Konten yang berjudul "Setengah Jam Dengan Gus Nur" pada link Youtube https://youtu.be/ebBnNK5YF4E milik Refly Harun yang di unggah dalam youtube yang isinya kontennya dianggap kuat dugaan terdapat penyebaran ujaran kebencian yang otomatis di dalamnya juga terdapat fitnah, yang dianggap jelas akan menimbulkan rasa permusuhan.

Dilaporkannya Konten youtube yang sudah menyebar luas dimana sebagai narasumbernya adalah Gus Nur atau Sugi Nur Raharja menyebut bahwa, NU di ibaratkan sebagai sebuah bus yang supirnya mabuk.

"Kita hari ini datang ke pokda Banten lakukan pelaporan terkait dugaan yang ada pada link Youtube milik Refly Harun," Kata Kiai Matin Syarkowi sebagai penumpang bertiket NU saat di temui usai pelaporan di Krimsus Polda Banten, Rabu, 21/10/2020.

Menurut Kiai Matin, isi dalam konten yang menyebut bahwa, NU di ibaratkan sebagai sebuah bus, yang supirnya mabok, teler, penumpangnya kurang ajar semua, minum, merokok, buka aurot, nyanyi, semua ragkaian kata kata Gus Nur jelas jelas sebuah ungkapan kebencian.

"Betapa bencinya gus nur terhadap seluruh warga Nahdatul Ulama, karna dia menyebut penumpang, lalu saya menafsiri bahwa menganggap bahwa oramg NU itu dituduh dan di fitnah oleh gus nur itu sebagai peminum, karna ada kaitannya dengan mabok dan teler, kemudian buka aurot, seolah kita ini suka main telanjang atau porno, roko dan lain lain, lalu ada kebohongan penipuan yang besar," terangnya.

Kiai Matin juga menjelaskan, konten tersebut sengaja berdiri atau bernaung di bawah intitusi berserikat berkumpul mengeluarkan pendapat bebas, kontitusi itu di buat itu untuk siapa ? untuk manusia atau untuk kerbau, kalau.ubtuk manusia, berarti kebebasan itukan tidak berarti seperti kerbau.

"Masa seorang profesor tidak bisa membedakan mana narasi yang mengungkapkan sebuah kebencian, tidak bisa membedakan mana itu aspirasi mana itu penghinaan, inikan luar biasa, karna itu kita meminta pertanggung jawaban dengan melaporkannya," jelasnya.

Terkait pelaporan yang di lakukan hari ini, tambah Kiai Matin, karna sebagai manusia tidak bisa main hakim sendiri, keadilan itu nanti di putuskan oleh hukum, karna itu pihaknya melakukan pelaporan dan selain itupula dirinya yang dianggap kapasitas sebagai ketua NU yang juga disebutkan dalam konten sebagai penumpang, ini membuat kemarahan anggota, belum lagi yang merasa sebagai simpatisan NU, inikan penumpang sama, maka dari itu untuk meredam kemarahan kemarahan itu dilakukan pelaporan ini.

"Kita menuntut di proses se-adil adilnya, ini penting, buktinya sudah ada, kita berikan sepenuhnya proses hukum itu kepada aparat yang berwenang dan kita minta ini ditindak sesuai hukum yang berlaku, tidak ada istilahnya materai yah," tambahnya.

Bahwa memaafkan secara pribadi, kiai Matin mengaku sudah, tapi secara hukum harus tetap berjalan, ada tindak lanjut yang dilakukan, masalah proses, hal itu di di serahkan pada pihak kepolisian, tidak ingin interfensi, namun pihaknya akan terus mengawal.

"Saya menghimau pada warga Nahdhatul Ulama yang tersinggung, pastilah merasakan, kalau mau melakukan tindakan jangan sampai diluar dari kontek hukum, lakukan tindakan sesuai hukum yang berlalu." tandasnya.