Print this page

Warga Mengeluh hingga Curhat Di Medsos Terkait Pelayanan Puskesmas Kemeri

Warga Mengeluh hingga Curhat Di Medsos Terkait Pelayanan Puskesmas Kemeri

detakbanten.com TIGARAKSA -- Dua adik kakak warga asal RT 13/03 Kampung Selatip Desa Lontar Kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang yakni Lela dan Sumiyati mengungkapkan kekecewaannya atas pelayanan puskesmas Kemeri ke Medsos. Lela mengaku kecewa karena dokter di Puskesmas tersebut jutek, bahkan menggebrak-gebrak meja saat dirinya mau minta rujukan anaknya ke RSUD Balaraja. Dikutip dari laman Media Info Terbit com. Saat ini dokter puskesmas sudah meminta maaf dan keduanya sudah melakukan perdamaian.

Dalam postingan Lela melalui akun miliknya Layla Chuby, dia seolah kesal dengan pelayanan petugas medis Puskesmas Kemiri.

"Dokternya judesnya minta ampun. Kami hanya menuruti prosedur dari RSUD Tobat Balaraja yang meminta kami untuk meminta surat rujuk yanh baru karena anak kami sedang berobat jalan. Tapi apa yang kami dapat sesampainya di Puskesmas Kemiri pelayanan yang kurang bagus kami dapat. Dokter dengan suara nada tinggi menggebrak-gebrak meja," tulis akun Layla Chuby.

Sementara, adik Lela yakni Sumiyati dalam postingannya di akun Sumiyati Pitet juga menyatakan bahwa dirinya bersuara bukan karena ingin menjatuhkan pihak Puskesmas Kemiri tapi dia tidak ingin dipermalukan dengan ulah oknum dokter yang melayaninya.

Saat dihubungi melalui mesengernya, Lela membenarkan peristiwa tersebut, namun saat ini sudah dilakukan mediasi antara dirinya dengan dokter, saat ini saya dan dokter sudah saling memaafkan.

" Saya dan dokter sudah berdamai, dan semuanya sudah saya anggap selesai,"terangnya.

Lela menceritakan peristiwa pada saat berniat mau meminta rujukan ke dokter puskesmas Kemeri, dia mengobati anaknya di RSUD Balaraja dengan diagnosa epilepsi, dan sudah berobat jalan selama 5 bulan, namun karena rujukannya habis, dirinya bermaksud meminta rujukan baru ke Puskesma Kemeri, namun dokter malah marah-marah dan menggebrak meja.

" Saya juga emosi sudah mah memikirkan anak sakit bukannya mendapatkan rujukan malah dapat makian," katanya.