Print this page

Temukan Rutilahu, Bupati Serang Langsung Perintahkan Dibangun

Temukan Rutilahu, Bupati Serang Langsung Perintahkan Dibangun

detakbanten.com, SERANG - Rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kabupaten Serang memang masih banyak. Tak heran, usai meresmikan pembangunan rumah bagi keluarga korban tsunami Selat Sunda di Kecamatan Cinangka, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menemukan rutilahu yang nyaris ambruk, Rabu (15/5/2019).

Awalnya, Tatu bersama Dandim 0623/Cilegon Letkol Arm Rico Ricardo Sirait, Kapolres Cilegon AKBP Rizki Agung Prakoso beserta rombongan usai meresmikan rumah milik keluarga korban terdampak tsunami di Kecamatan Cinangka. Tiga rumah yang sudah dan tengah dibangun ditinjau langsung.

Namun usai meninjau rumah ketiga yang hampir selesai, Tatu mendadak berbelok arah, menghampiri seorang ibu yang sedang menggendong anaknya. “Ini rumah ibu,” tanya Tatu kepada ibu tersebut yang diketahui bernama Elis.

Perbincangan antara Tatu dan Elis berlangsung. Rumah reot berukuran sekira 5 x 7 meter tersebut dihuni oleh 5 orang. Elis bersama suaminya Kusnadi dan ketiga anaknya. Rumah tersebut juga dijadikan tempat industri rumahan. Kusnadi, selaku kepala keluarga merupakan pembuat tahu dan setiap hari dijualnya langsung ke Pasar Anyer dan berkeliling.

Elis mengaku sudah enam tahun tinggal di rumah tersebut. Rumah yang berdiri di atas lahan milik orang lain. Setahun, Elis dan Kusnadi menyewa tanah Rp 1,5 juta. Ia mengaku berasal dari Tasikmalaya. “Keluarga saya ingin membeli tanah, tapi di sini mahal. Satu meter bisa sampai Rp 200 ribu,” ujarna.

Tatu tidak bisa menahan haru ketika langsung melihat kondisi rumah tersebut. Setiap hujan, dipastikan bocor dan membahayakan karena semua bahan bangunan terbuat dari kayu dan bambu yang sudah rapuh. “Pak Camat mohon segera didata, agar rumah ini segera mendapatkan bantuan dari Pemkab Serang,” perintah Tatu kepada Camat Cinangka Deni Firdaus.

Perintah pun diteruskan kepada Kepala Dinas Perumahan Kawasan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Serang Irawan Noor yang hadir pada kesempatan tersebut. “Rumah ini membahayakan, Pak Kadis harus upayakan bisa dibangun tahun ini,” perintah Tatu.

Sekadar diketahui, sejak tahun 2016 hingga 2018, dari berbagai sumber anggaran pemerintah, infak dan swasta, di Kabupaten Serang telah diperbaiki sebanyak 2.846 rumah tidak layak huni (rutilahu-RTLH). Dengan perincian, 247 rumah pada 2016, 1.288 rumah pada 2017, dan 1.311 rumah pada 2018.

Sumber anggaran perbaikan rutilahu berasal dari APBN, APBD Banten, APBD Kabupaten Serang, Infak ASN, dan corporate social responsibility (CSR) atau dana sosial perusahaan. Untuk infaq ASN, dihimpun oleh Baznas Kabupaten Serang, dan dalam proses realisasi perbaikan rutilahu melibatkan TNI dari Kodim 06/02 Serang, dan bergotong royong dengan masyarakat.

“Saat ini tersisa sekitar 7.427 rutilahu yang harus diperbaiki. Kami targetkan setiap tahun lebih dari 1.000 rutilahu diperbaiki. Jika bantuan dari pusat dan provinsi besar, tentu bisa memperbaiki 2.000 rutilahu per tahun,” jelasnya.