Print this page

Target Piala Adipura Terganjal TPA Cipeucang

Target Piala Adipura Terganjal TPA Cipeucang

detakbanten.com CIPUTAT - Target raihan piala Adipura terganjal TPA Cipeucang. Pasalnya, bau busuk dan pengelolaan yang kurang mempengaruhi penilaian.

Kepala BLHD Kota Tangsel Rahmat Salam mengatakan ada sejumlah permasalahan yang menjadi dalam penilaian. Salah satunya, pengelolaan sampah di TPA Cipeucang. "Bau sampah masih menjadi keluhan warga. Ini yang harus kita perbaiki," katanya, saat memimpin ekspose dan evaluasi di AUla Puspemkot Tangsel, Ciputat, Senin (7/11/2016).

Untuk menangani, soal TPA Cipeucang kata dia, pihaknya meminta air lindi atau limbah cair dari sampah untuk dikuras dalam tiga mobil tanki. Sehingga dapat mengurangi bau yang dihasilkan.

"Penilaian di TPA Cipeucang menjadi nol jika tidak dikelola dengan baik," ujarnya.

Selain sampah, sambung mantan Sekretaris DPRD ini pekerjaan rumah yang harus dilakukan dalam waktu dekat ini yakni tiga pasar tradisional, drainase dan sampah di kawasan lingkungan pemukiman.

"Juri akan mulai melakukan penilaian mulai hari Kamis (10/11) sampai Sabtu (13/11)," terangnya.

Untuk mengejar hal itu, Rahmat menjelaskan untuk mencapai penilaian piala adipura minimal diangka 73. Untuk parameter penilaian sesuai dengan Peratutan Menteri Lingkungan Pelaksanaan Program Adipura.

"Kita berharap apa yang kita targetkan tercapai unutk meraih paiala Adipura," tandasnya.

Sementara Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, untuk mengejar target piala adipura harus melibatkan seluruh elemen masyarakat. Soalnya, untuk kebersihan kota bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata.

"Seluruh elemen harus bergerak. Kita mulai dari lingkungan terkecil kita seperti rumah sendiri," katanya.

Menurutnya, untuk mengejar piala adipura ini jangan hanya pada saat penilaian juri membersihkan lingkungan. Piala Adipura tahun ini harus bisa diraih. Bukan karena ingin penghargaannya, tetapi bagaimana instrumen penilaian Adipura itu bisa betul-betul diterapkan di Kota Tangsel. Baik yang menyangkut kondisi fisik maupun sikap dan prilaku dari manusia itu sendiri dalam hal kebersihan dan lingkungan utamanya soal sampah.

"Kegiatan seperti ini sangat penting untuk memberikan motivasi kepada kita dalam rangka menciptakan Kota Tangsel yang bersih, sehat, rindang dan indah. Karena Kota Mojokerto sebagai kota padat penduduk, yang konsekuensinya masalah lingkungan dan masalah persampahan merupakan masalah yang sangat serius," katanya.