Print this page

SWOT Banten Adakan Mimbar Bebas Dan Tahlilan Mengenang Kematian Program Walikota Serang

SWOT Banten Adakan Mimbar Bebas Dan Tahlilan Mengenang Kematian Program Walikota Serang

detakbanten.com SERANG - Serikat Mahasiswa Sosialis Demokratika (SWOT) adakan Mimbar Bebas dan tahilan guna mengenang Meninggalnya 100 Hari program Kerja Walikota Serang di Depan Kampus Universitas Islam Negeri UIN Banten, Kota Serang, 21/03/2019.

Menurut Kordinator Lapangan aksi Atma jaya kusuma mengatakan, 14 Maret 2019 merupakan puncak dari agenda seratus hari kerja Walikota dan Wakil Walikota Serang. Dalam agenda 100 hari kerjanya, Walikota dan Wakil Walikota berkomitmen untuk menyelesaikan tiga program prioritas seperti penataan PKL, kebersihan, dan kemacetan. Ditengah harapan rakyat bertumpu pada pemimpin baru namun semua program gagal dan mati.

"Selain kegagalan dalam tiga program prioritas tersebut, persoalan kemiskinan dan gizi buruk di kota serang tidak menjadi prioritas kerja, pasalnya pelosok-pelosok kota masih dipenuhi dengan kekumuhan kondisi sosial masyarakat. Disisi lain persoalan penyakit masyarakat masih menjadi misteri kelam yang  kemudian menyimpan catatan hitam di era kepemimpinan rezim Syafrudin-Subadri" katanya.

Namun setelah kegagalan tersebut, lanjut Atma jaya, baru-baru ini mencuat transport pengangkut jenazah program walikota Serang yang bermerekToyota Land Cruiser Prado dengan harga Rp 1.625.000.000. dipertontonkan di khalayak umum.

"Kita harus mengamini jika Randis pengangkut jenazah tersebut diperuntukan untuk mengenang kematian program walikota Serang, keprihatinan menyelimuti kepemimpinan hari ini, kondisi buruk dalam pada kondisi kota serang dampak daripada tidak becusnya Syafrudi-Subadri memimpin ibu kota provinsi, problematika sosial akan terus bermunculan, hal lain pun akan mengiringi arah yang tidak jelas dalam penataan kota. Sehingga dalam kondisi seperti ini harus  ada keseriusan untuk menata kota serang ke arah yang lebih jelas dan peningakatan Sumber Daya Manusia (SDM) harus diprioritaskan." lanjutnya.

Atas dasar situasi ini, terang Atma Jaya, kami menggelar tahlilan, sebagaimana bentuk peringatan dalam mengenang tujuh hari kematian program walikota serang, masyarakat pun harus secara sadar mengingat kondisi sosial kota serang sedang dilanda keprihatinan dan sedang tidak baik-baik sajah, secara akal sehat masyarakat harus menerima walikota terpilih kota serang tidak mempunyai konseptor dalam penataan kota serang kearah yang lebih baik.

"Maka dengan ini, kami yang tergabung dalam organisasi Serikat Mahasiswa Sosialis Demokratik menuntut segera selesaikan janji-janji percepatan pembangunan kota serang, Tingkatkan Ekonomi kerakyatan dikota Serang dan berikan hak-hak PKL untuk berjualan kembali di area Stadion Mauana Yusuf Serang." tutupnya.