Print this page

Rumah Roboh, Warga Miskin asal Serang Butuh Bantuan

Umdana, warga miskin asal Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang duduk direruntuhan puing rumahnya yang roboh. Umdana, warga miskin asal Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang duduk direruntuhan puing rumahnya yang roboh. Roni

detakbanten.com SERANG - Umdana, warga miskin asal Jawilan, Kabupaten Serang yang kehilangan tempat tinggalnya hidup sebatangkara. Meskipun, sebagian orang merayakan hari kemenangan tetapi tidak baginya. Kemiskinan yang merenggutnya tidak dapat menikmati kemeriahan kemerdekaan.

 Ketika ditemui oleh detakbanten.com pada Jumat, (18/8/2017), bujangan berusia 35 tahun ini mengaku sudah lama tinggal di rumah yang roboh tersebut. RUmah sederhana ini  merupakan warisan orang tuanya. Sejak kecil ia tinggal bersama almarhum ayahnya. Orangtuanya bercerai ketika Umdana masih kecil.

Umdana kemudian, memutuskan ikut dengan ayahnya dan tinggal di Kampung Simpang Sari Rt 17 Rw 04, Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang. Umdana tidak memiliki keahlian khusus dalam bekerja, selain menggunakan tenaganya untuk mengais rezeki. Ia kerja serabutan, dengan penghasilan yang tidak pernah menentu. "Gawe urang mah naon bae, mun ker aya nu nitah mah naon bae geh di gawean. lumayan bae daripada eweh pagawean. (Apa saja saya kerjakan. Kalau ada yang nyuruh saya kerjakan. Lumayan daripada tidak ada pekerjaan)," kata Umdana.

Jangankan untuk merenovasi rumah yang dia jadikan tempat untuk pulang dan istirahat, untuk kebutuhan makan sehari hari saja Umdana kesulitan. Di tambah pada bulan ramadhan lalu, ia ditinggalkan ayahnya menghadap sang pencipta. Kini Umdana sebatang kara. Ia harus kehilangan tempat tinggalnya yang kini hanya tersisa puing reruntuhan.

Umdana hanya bisa berharap, ada dermawan yang mau mengulurkan tangannya membantu untuk kembali mendirikan rumahnya yang ambruk termakan usia. "Urang ngen bisa pasrah lajuna, ges kieu mah ndek di kumahakeun deui. sugan bae loba nu karunyaeun ka urang nele situasi kos kieu. (Saya hanya bisa pasrah dengan keadaan yang saya alami, saya hanya bisa berharap semoga ada orang yang peduli dengan situasi yang sedang saya alami, " ucap Umdana sambil mengusap matanya.