Selain itu, pantauan di lapangan kondisi pasar kepandean mulai terlihat agak kumuh dengan dipenuhi sampah yang berserakan dan terdapat meja bekas pedagang. Auning yang disediakan oleh Pemkot Serang pun sepi tidak ada yang mengisi.
Salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, bahwa pasar yang dijadikan lokasi relokasi oleh Pemkot Ini hanya ramai satu bulan pertama saja, sejak diresmikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.
"Cuma 1 bulan saja ramai, setelah itu pasar pandean semakin sepi karena tidak banyak pembeli yang datang ke sana. Para pedagang pun satu per satu tidak lagi berjualan di pasar Kepandean," katanya.
Menyikapi sepinya pedagang di pasar Kepandean Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Serang, Yoyo Wicaksono menuturkan, sepinya Kepandean karena tidak ada pedagang maka tidak ada pengunjung.
"Ini kan belum tuntas, pembangunan sedang berjalan. Nanti kalau sudah beres dan diserahkan kita akan undang untuk mengisi kios. Pasar Kepandean ini dianggarkan Rp 355 Juta, saat ini kita menunggu penyerahan pihak ketiga," ujarnya.
Yoyo menjelaskan, pekerjaan Disperindagkop ini kan banyak bukan cuma PKL. Dirinya pun mengaku takut terjerat hukum untuk membantu PKL karena melanggar prosedur.
"Kita pastikan sesuai ketentuan ketika relokasi Pemkot berkewajiban menyediakan lokasi Penampungan. Masalah sepi kan sudah diupayakan promosi dan panggung hiburan, PKL tidak Sabar dan ingin cepat," ujarnya.
Padahal lanjut Yoyo, PKL ini sudah dibebaskan dari pungutan ataupun sewa kios. Kalau seandainya pedagang bertahan, sebulan sekali akan ada pentas Seni kerjasama dengan Dikbud Kota Serang.
"Untuk saat ini langkah kita akan menyelesaikan proses administrasi untuk segera bisa diisi," ujarnya.