Print this page

Pengelolaan Limbah Pabrik Oleh Pemdes Sumur Bandung Dinilai Tidak Transparan

Pengelolaan Limbah Pabrik Oleh Pemdes Sumur Bandung Dinilai Tidak Transparan

Detakbanten.com, TANGERANG - Warga Desa Sumur Bandung Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang mempertanyakan pengelolaan Limbah oleh Pemerintah Desa Sumur Bandung, hal tersebut dikatakan Firmansyah Ketua Forum Masyarakat Peduli Lingkungan RW 002 RW 006 (FALID).

Firmansyah mengatakan, warga Desa Sumur Bandung, limbah industri seharusnya untuk kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, namun saat ini nyatanya tidak dikelola dengan prinsip transparansi, seharusnya kades Sumur Bandung melibatkan seluruh elemen masyarakat di desa Sumur Bandung sehingga kesejahteraan masyarakat bisa merata, namun faktanya pendapatan limbah industri tidak masuk kepada pendapatan asli desa ( PAD), harusnya masuk ke rekening desa, dan dilaporkan secara transparan ada berapa PAD di dalam desa setahunya.

"Limbah pabrik hanya dirasakan oleh segelintir orang saja, apalagi pengelolaan limbah tidak jelas Transparansinya," kata Firmansyah.

Aktivis Kabupaten Tangerang asal Desa Sumur Bandung yang dikenal kritis ini juga mempertanyakan BUMDes yang dibentuk oleh Kepala Desa, menurutnya seharusnya BUMDes dibentuk oleh Desa dan dikelola dengan mengedepankan asas transparan, dan akuntable, sehingga semua pemasukan dan pengeluaran diumumkan ke publik dan masuk ke KAS Desa, karena di Desa Sumur Bandung banyak potensi pemasukan terutama dari pengelolaan limbah perusahaan demi kemakmuran masyarakat.

"Sekarang yang enak mah enak, kami akan bersurat menanyakan sejauh mana pengelolaan limbah pabrik di sumur Bandung, dan kenapa keuangannya tidak dimasukan kepada Pendapatan Asli Desa ( PAD)," terang Firman.

Sementara Ketua BPD Desa Sumur Bandung Bili membenarkan jika saat ini di desa Sumur Bandung ada dua pengelolaan, yang pertama lingkungan dan yang kedua pemerintahan desa

"Untuk limbah yang dikelola lingkungan dikelola masyarakat untuk pengambilan limbah desa dikelola perorangan," jelas Bili.

Sementara Kepala Desa Sumur Bandung Jazuli saat dihubungi melalui ponselnya belum bisa memberikan konfirmasi.

Sebelumnya diberitakan Dua Kampung Yang Terdiri dari Dua RW di Desa Sumur Bandung Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang mengeluh karena saat ini pengelolaan limbah di kedua Perusahaan tidak yakni PT New Hope Indonesia dan PT Universal Luggage Indonesia tidak merata, padahal dua Kampung Saradan dan Kampung Sempur juga merupakan daerah terdampak.