Print this page

Oknum Desa Talagasari Dinilai Menyerobot Pengelolaan Sampah

Oknum Desa Talagasari Dinilai Menyerobot Pengelolaan Sampah

Detakbanten.com TANGERANG -- Oknum Jaro dan Ketua RW di Desa Talagasari Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang dinilai menyerobot pengelolaan sampah di Griya Sutra Balaraja, padahal pengelolaan sampah tersebut sudah dikelola oleh warga yang tergabung didalam Forum Pemuda Untud ( Forpu).

" Kami yang merintis sejak awal sebelum perumahan ini ramai, masa secara tiba-tiba diserobot tanpa ada musyawarah siapapun pasti akan emosi,"terang Andi Ruswandi penasehat pemuda Untud, kepada Detak Banten.Com, Senin (06/09/2021).

Andi mengatakan, perumahan Griya Sutra Balaraja mulai dihuni pada pertengahan 2019, saat itu masih belum ada pemekaran RT dan RW nya, namun setelah ada pemekaran RT dan RW tiba - tiba ada oknum Jaro dan RW serta RT melakukan manuver dengan melakukan kerjasama dengan UPT DLHK Kecamatan Sukamulya.

" Dia tidak memikirkan situasi pandemi ini, banyak pemuda dan warga disini yang menganggur kami berdayakan, namun seenaknya maen serobot aja," terang Andi.

Dari surat kerjasama yang akan dilakukan saja kata Andi sudah menyalahi prosedur, wilayah Perumahan Griya Sutera ini masuk di Kecamatan Balaraja, namun nyatanya pihak Desa Talagasari melakukan kerjasama dengan UPT DLHK Sukamulya.

" Kemarin Jumat mobil sampah dari DLHK yang mau masuk ke perumahan distop oleh warga dan pemuda yang tergabung dalam Forum Pemuda Untud ( Forpu),"terang Andi.

Sementara Kepala Desa Talagasari Juhariyah membantah dirinya melakukan
Penyerobotan terhadap pengelolaan sampah di perumahan Griya Sutra Balaraja, menurutnya rencana pengelolaan oleh ketua RT yang disampaikan kepada ketua RW dan dilanjutkan kepada Jaro sudah tepat, selain sudah terbentuknya ketua RT di perumahan Griya Sutera, warga menginginkan agar pengelolaan sampah dilakukan oleh dinas lingkungan hidup ( DLHK) karena sampah tersebut langsung dibuang ke TPA Jatiwaringin.

" Saya keinginan warga Griya Sutera untuk mengelola sampah masuk akal, karena sampah langsung dibuang ke TPA, dan terkait kesepakatan dengan pengelola belum ada karena warga tetap menolak sekalipun ketua RW sudah tiga kali menemui pak Andi,"tandasnya.