Print this page

Mekanisme Penyaluran BPNT Di Sukamulya Diduga Menyalahi Prosedur

Mekanisme Penyaluran BPNT Di Sukamulya Diduga Menyalahi Prosedur
detakbanten.com SUKAMULYA -- Mekanisme penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) di Kecamatan sukamulya Kabupaten Tangerang diduga menyalahi prosedur, hal tersebut dikatakan Retno Juarno wakil ketua LSM Komunitas Masyarakat Pemberanas Korupsi ( KOMPAK) kepada wartawan, Senin (6/04/2020).
 
Retno mengatakan didalam pedoma umum program sembako 2020, bahwa program sembako merupakan pengembangan dari program BPNT, sebagai program tranaformasi bantuan pangan yang diharapkan dapat memberikan pilihan kepada penerima manfaat dalam memilih jenis, kualitas, harga dan tempat membeli bahan pangan, sehingga dengan nilai bantuan Rp 200ribu per penerima manfaat, masyarakat bisa menerima bantuan denan enam jenis komiditi yang mengandung sumber karbohidrat, protein hewani, protein nabati, vitamin dan mineral yang mengandung gizi.
 
" Saya melihat di Kecamatan Sukamulya mekanisme penyaluran yang dilakukan oleh pendamping PKH dan TKSK tidak mengacu kepada ketentuan yang sudah dibuat Pemerintah," terang wakil ketua LSM Kompak Retno.
 
Salah satu pendamping yang menyalahi prosedur kata Retno adalah pendamping TKSK Kecamatan Sukamulya Soleh, menurut Retno secara aturan dijelaskan bahwa penerima manfat berhak untuk memilih e warung tanpa diarahkan ke salah satu e warung oleh pendamping, apalagi kata Retno , salah satu E Warung atau Agen penyalur miilik keluarganya. Selain mengarahkan kepada penerima manfaat, Pendamping PKH dan juga TKSK juga mengumpulkan ATM penerima manfaat. Secara aturan masyarakat sendiri yang menggesek ATM setp pencairan, namun faktanya tidak seperti itu.
 
" Kami menduga pendamping di Sukamulya menyalahi prosedur, karena di poin H pedoman umum ( pedum) tenaga pelaksana bansos tidak boleh menjadi e - waroeng maupun pemasok e waroeng," tandasnya.
 
Sementara Pendamping TKSK Kecamatan Sukamulya Soleh belum bisa dikomfirmasi, meskipun sudah beberpa kali dihubugi lewat nomor Whashappnya, namun hanya menjawab singkat.
 
" Nanti kita ngobrol didarat kang , nanti saya kerumah," terang Soleh.