Print this page

KPU Tanjungbalai Dinilai Tidak Profesional Dalam Rekrutmen PPS

Kelima komisioner KPU Tanjungbalai Dinilai Zulfahmi Eks Komisioner KPU dan Eks PPS Syafri Naldi Terkait Kinerja KPU. Kelima komisioner KPU Tanjungbalai Dinilai Zulfahmi Eks Komisioner KPU dan Eks PPS Syafri Naldi Terkait Kinerja KPU.

Detakbanten.com, TANJUNGBALAI (Sumut) - Komisi pemilihan umum (KPU) Kota Tanjungbalai Dinilai tidak Profesional dalam perekrutan panitia pemungutan suara (PPS) sekota Tanjungbalai yang akan bertugas dalam pemilihan umum 2024.

"Saya menilai komisioner KPU Tanjungbalai tidak profesional dalam melaksanakan tugas, saya melamar PPS lolos ditahap wawancara disaat wawancara mereka cuma menanyakan kesaya motivasi saya, kenapa mantan Komisioner KPU menjadi PPS ini kan posisi sangat rendah, dengan jujur saya jawab karena saya sedang tidak bekerja menambah penghasilan, maka gaji PPS itu sangat saya harapkan, saat pengumuman penetapan hasil nama saya tidak lolos," kata Zulfahmi Eks Komisioner KPU Tanjungbalai 2008-2013 bagian data, Jumat (20/1/2023).

Dikatakannya Komisioner KPU kedepannya berganti untuk menjaga konsinitas dalam bekerja.

"Kalo harapan saya ditukar ajalah bang Komisionernya yang baru-baru biar lebih profesional," ujar Zulfahmi di Tanjungbalai.

Hal senada diungkapkan Syafri naldi calon PPS Sei raja kecamatan Sei Tualang Raso kota Tanjungbalai, yang juga mantan Panitia pemungutan suara (PPS) 2005 sama 2008 saya juga KPU tidak ada mengumumkan urutan hasil nilai ujian cat di daftar peserta wawancara, tidak menggunakan rangking nilai cuma nama ini lulus, coba kita cek di halaman resmi FB KPU.

"Saya di ujian Cat nilai 107 yang kawan saya itu nilainya 68 kenapa dia bisa lolos menjadi PPS, saya rasa tidak profesional, karena kalau kita profesional dalam wawancara itu tampilan layar tersebut sehingga kita bisa melihat momok reaksi pada pewancara, jadi klo wawancaranya tertutup ya saya nilai tidak transparan," Ungkap Naldi.

Harapannya ada pergantian komisioner baru, diduga banyaknya titipan dalam perekrutan Panitia pemungutan suara (PPS).

"Ya kalau bisa ada pergantian kelima komisioner bang, kita duga juga banyak nya titipan dalam perekrutan PPS, kita akan lanjut akan melaporkan kelima komisioner KPU Tanjungbalai Ke DKPP bang terkait ketidak profesional mereka dalam perekrutan Panitia pemungutan suara (PPS) Pemilihan umum 2024," pungkasnya.

Terpisah Ketua KPU Tanjungbalai Luhut Parlinggoman saat dikonfirmasi wartawan melalui WhatsApp (WA) tidak menjawab pertanyaan wartawan sementara WhatsApp (WA) Luhut terlihat Online. (Gani)