Print this page

Ketua Taekwondo Indonesia Kota Tangsel Apresiasi Atlet Raih Medali PON

Ketua Taekwondo Indonesia Kota Tangsel Apresiasi Atlet Raih Medali PON

detakbanten.com, TANGSEL - Perwakilan atlet Taekwondo Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berhasil meraih 2 medali Perunggu dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

Sebanyak 3 medali diraih atlet taekwondo Banten, 2 medali perunggu yang disumbangkan atlet Tangsel untuk Provinsi Banten di Cabang Olahraga (Cabor) Taekwondo.

Dari keberhasilan atlet yang mendapatkan medali, Taekwondo Indonesia (TI) Kota Tangsel memberikan apresiasi pembinaan kepada Atlit. Ketua Taekwondo Indonesia (TI) Kota Tangsel, Bambang Noertjahtjo mengatakan bahwa pemberian uang pembinaan prestasi ini tidak ada maksud apapun hanya berbagi kegembiraan.

“Alhamdulillah, saya bisa memberikan mereka uang pembinaan untuk yang mendapat medali dan yang belum mendapatkan medali,” ujar Bambang saat ditemui awak media, Selasa (12/10/2021).

“Jadi ini bukan bicara soal apapun ya, saya melihat mereka dari 2020 awal sudah berjuang dan luar biasa sekali, dan ini hanya berbagi kegembiraan saja sebetulnya,” imbuhnya.

Lanjut, dirinya menjelaskan rasa bersyukur atas pencapaian atlet Taekwondo Kota Tangsel yang bisa memberikan support kepada Provinsi khususnya Cabor Taekwondo.

“Alhamdulillah, TI Tangsel bisa membantu provinsi Banten dalam penyelenggaraan PON khususnya Cabor Taekwondo, dan berhasil menyumbangkan 2 medali dari total 3 medali yang di dapatkan Provinsi Banten dari Cabor Taekwondo,” pungkasnya.

Sementara itu, ditempat yang berbeda 2 atlet peraih mendali perunggu Taekwondo Tangsel, yang bernama Alya Zalfira Fauziah (20) kategori under 67 pitri quer G dan Nofrika Kusuma Rahmadianti (18) kategori under 49 putri, mengungkapkan kekecewaannya karena belum mencapai target yang diharapkan.

“Cukup bangga, tapi rada kecewa karena gak sesuai target mendapatkan mendali emas, tapi tetap bersyukur,” ujarnya.

Namun, dirinya menjelaskan bahwa persiapan yang sudah dilakukan dari sejak awal tahun 2020 setelah Pra PON di tahun 2019.

“Kendala yang dialami itu harus lebih aman, menjaga diri dari penyakit, kalau kena maka harus isolasi dan latihan mandiri jadi tidak maksimal,” ujarnya.

“Rencananya kedepannya harus lebih berprestasi lagi, dan untuk uang pembinaan prestasi belum tahu buat apa, paling ditabungin,” pungkasnya.