Parler mengonfirmasi kabar itu dalam sebuah pernyataan kepad NPR kalau mereka telah menyudai kesepakatan yang sebelumnya utuk menjual sosial media mereka kepada Ye.
"Keputusan ini dibuat untuk kepentingan kedua belah pihak pada pertengahan November. Parler akan terus mengejar peluang masa depan untuk pertumbuhan dan evolusi platform untuk komunitas kami yang dinamis," menurut juru bicara perusahaan induk jaringan, Parlement Technologies, mengutip dari NPR via Indozone.
Pada pekan lalu Jumat (2/12/2022), Twitter kembali menangguhkan akun Ye, padahal akunya barusaja dipulihkan.
Penangguhan itu dipicu Kanye West kedapatan mengunggah sebuah gambar Swastika yang dikombinasikan dengan Bintang Daud. Hal itu diketahui Elon Musk bos Twitter dan langsung menangguhkan akun Ye.
“Saya mencoba yang terbaik. Meski begitu, dia kembali melanggar peraturan kami yang melarang hasutan untuk melakukan kekerasan. Akun akan ditangguhkan,” kata Musk.
Kanye West memang kerap memberikan pernyataan kontroversial mengenai antisemit. Puncaknya, ia pernah mengatakan "Saya suka Hitler" dan menyangkal Holocaust dalam penampilan di acara alt-right yang dibawakan oleh Alex Jones, seorang ahli teori konspirasi.