Ginting perlu berjuang selama 81 menit untuk mengemas kemenangan atas Lu Guang Zu asal China pada laga yang berlangsung di KD Jadhav Indoor Hall, New Delhi, Rabu (18/1) petang. Ginting menang atas Lu dengan skor 19-21, 21-19, 21-19.
Dari awal sampai rampungnya pertandingan, berjalan ketat. Terjadi kejar-kejaran angka. Tidak mudah untuk merebut poin. Selain itu, karena tekanan begitu kuat, baik Ginting maupun Lu, juga banyak melakukan kesalahan sendiri.
“Tadi pertandingannya berjalan begitu ketat. Jarak poinnya juga sangat ketat. Dari awal sampai akhir, kami kejar-kejaran poin terus. Sampai akhir pun, poinnya begitu rapat,” kata Ginting kepada Tim Humas dan Media PBSI.
Ginting dan Lu terus beradu strategi untuk bisa memenangi pertandingan. “Terjadi adu strategi di lapangan dan saya berusaha untuk mengurangi kesalahan sendiri saja. Sebab, dalam pertandingan tadi, masing-masing pemain sering dapat poin karena lawan dan saya sering mati sendiri,” jelas Ginting.
Menurut Ginting, pada gim ketiga, dirinya lebih fokus bagaimana bermain lebih menyerang. Dia menoba terus menekan. Cuma, saat unggul 19-15, Ginting malah banyak melakukan kesalahan sendiri. Pukulannya selalu keluar. Selain itu serangannya juga sudah bisa diantisipasi lawan.
“Setelah kedudukan 19-19 di gim ketiga, saya berusaha tetap tenang karena pertandingan belum selesai juga. Kita berdua sebenarnya sama-sama tegang. Meski begitu, saya tetap berinisiatif lebih menyerang dan tekanannya ditingkatkan,” tutur Ginting.
Berbekal kemenangan tersebut, di babak kedua turnamen berhadiah total 900 ribu dolar AS ini, Ginting bertemu Kanthapon Wangcharoen asal Thailand.
“Untuk pertandingan babak kedua besok, saya mau fokus pada diri sendiri. Saya mau revovery dulu, makan yang bagus, dan istirahat cukup agar besok bisa bermain lebih baik lagi,” sebut Ginting.
Sayang, sukses Ginting itu tidak diikuti rekannya Shesar Hiren Rhustavito. Melalui laga tiga gim, pemain rangking 24 dunia itu dikalahkan unggulan kedua asal Malaysia, Lee Zii Jia, 22-20, 19-21, 12-21. (Aip)