" Kami juga akan menggelar vaksinasi pada Minggu (25/09) mendatang, bagi warga yang belum divaksin silahkan datang," terang H Jaini.
Selain melakukan sosialisasi wawasan Kebangsaan kata H Jaini, dirinya juga melakukan sosialisasi peraturan daerah ( perda), agar warga paham dan mengerti tentang aturan yang dibuat oleh anggota DPRD dan mampu menjabarkannya. Dengan digelarnya sosialisasi kebangsaan dan sosialisasi Perda ini, diharapkan warga melek dan taat aturan serta menanamkan kembali pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara pada warga dalam mencegah perpecahan dan konflik sosial.
" Kami juga mengundang kepala desa se Kecamatan Sepatan, pelajar SMP dan SMK serta alhamdulillah Pak Kapolsek Sepatan beserta Danramil dapat berkenan hadir,"terang H Jaini.
Kegiatan ini diisi dengan nara sumber dari unsur pendidikan dan unsur organisasi kemasyarakatan ( ormas) acara sosialisasi perda dan wawasan kebangsaan tersebut merupakan program DPRD Provinsi Banten, yang bertajuk memupuk nasionalisme di tengah hantaman pandemi Covid-19. Sosialisasi tersebut dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid.
Para peserta soisalisasi perda dan wawasan kebangsaan terlihat sangat antusias sekali, beberapa warga menginginkan agar kegiatan ini bisa terus dilaksanakan agar warga bisa memahami pentingnya wawasan kebangsaan dan peraturan daerah, sehingga sosialisasi ini dapat menumbuh suburkan nilai-nilai kebersamaan dan saling menghormati satu sama lain dan juga membangun karakter dan nilai ideologi bangsa dalam menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Sementara Kepala Desa Mekar Jaya Ali Gozali mengapresiasi dilaksanakanya kegiatan anggota DPRD H Jaini ini, pria yang aktif di organisasi keagamaan dan organisasi kemasyarakatan ini juga berharap agar sosiakisasi ini terus dilalsanakan secara kontinue, diapun mendukung program ini karena sangat berdampak positif bagi masyarakat.
" Ini kegiatan positif jangan sampai tidak dilksanakan lagi, dengan sosialisasi ini warga mengerti tentang wawasan kebangsaan dan mengerti apa itu Pancasila yang merupakan idiologi bangsa kita, Idiologi yang tidak bisa ditawar-tawar lagi sebagai pandangan hidup dalam berbangsa dan bernegara," terang Ali