Tatu menjelaskan, tradisi tahunan Ngagurah Dano yang dilakukan oleh warga Serang Barat akan dijadikan agenda tahunan Pemkab Serang dalam rangkaian event Anyer Krakatau Culture Festival (AKCF). “ Dengan diangkatnya kegiatan ini ke tingkat Kabupaten diharapkan bisa menggerakan ekonomi warga sekitar melalui event tahunan tersebut,” katanya.
Saat ini, Pemkab Serang berupaya memperbaiki infrastrukur dengan cara menaikan jalan desa menjadi kabupaten agar penanganan bisa dilakukan secara cepat dan wisatawan yang datang merasa nyaman dengan infarstruktur yang lengkap. ”Meskipun yang hadir baru warga lokal karena baru diangkat oleh Pemkab.Semoga, pada event berikutnya bisa menghadirkan wisatawan luar daerah yang ingin mengetahui kegiatan tersebut,” imbuhnya.
Diketahui, sebelumnya tradisi Ngagurah Danau hanya dilakukan oleh warga lokal untuk menyambut musim panen. Kini, dibawah kepemimpinan Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, Pemkab Serang menjadikan agenda tahunan dalam event Kabupaten Serang dalam rangkaian AKCF. “ AKCF kita publikasi secara massif sehingga akan mendatangkan wisatawan tingkat provinsi dan Nasional,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cikolelet, Odjat Darojat menuturkan, Ngagurah Dano merupakan tradisi budaya warga Kabupaten Serang dari tiga Kecamatan yakni. Cinangka, Padarincang, dan Mancak. “ Warga mengambil ikan secara bersama di sungai Cidano dengan menggunakan alat tradisional yang dilakukan pada musim kemarau setelah panen disekitar sawah sungai Cidano,” ungkapnya.
Selain menangkap Ikan, Ngagurah Dano juga menjadi ajang perkumpulan bagi warga sekitar bantaran sungai Cidano . “Kami juga mengucapkan terimakasih karena Pemkab Serang peduli dengan tradisi ini dan sudah membangun jembatan selfie sebagai pelengkap destinasi wisata disini,” ujarnya.